SOLOPOS.COM - Deretan botol minuman beralkohol terpanjang di salah satu tempat hiburan malam di Soloaru, Sukoharjo. (Sololpos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com,  SUKOHARJO — Warga Sukoharjo khususnya kawasan Solobaru tak mempermasalahkan pemusatan hiburan malam di wilayah mereka. Namun, dengan catatan hiburan malam tak menimbulkan keresahan.

Warga Solobaru, Wisnu Adi Putra, 38, mengatakan memilih tak ambil pusing dengan keberadaan hiburan malam di wilayahnya. Menurutnya hiburan tersebut sebagai wadah ekspresi terutama bagi para pekerja seni.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kalau saya tidak mempermasalahkan hiburan malam misalnya tempatkaraoke,. Kan itu bisa juga untuk wadah pekerja seni. Kalau untuk panti pijat ya biarlah urusan mereka saja asal tidak meresahkan,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com pada Sabtu (11/2/2023) malam.

Kendati demikian dia menyadari hiburan malam memiliki stigma buruk bagi sebagian orang. Pasalnya hiburan malam dianggap dekat dengan mabuk-mabukan hanya karena menjual minuman beralkohol. Stigma lain terkait perzinahan juga melekat dalam bisnis hiburan malam.

Wisnu mengaku belum pernah masuk ke tempat hiburan malam dan tak ingin mencobanya,

Sementara warga Sukoharjo lainnya, Fitri Wulandari, 27, mengaku tak mengetahui keberadaan hiburan malam di kawasan Solobaru. Dia hanya tahu Solobaru sebagai kawasan bisnis dan perhotelan.

Panti Pijat

Sementara itu beberapa bisnis hiburan malam khususnya panti pijat yang didatangi Solopos.com maupun dihubungi melalui pesan WhatsApp memilih enggan berkomentar terkait prospek bisnis maupun operasional mereka.

Dalam penelusuran Solopos.com melalui review Google Maps maupun unggahan Instagram beberapa bisnis pijat, tak sedikit panti pijat yang  mereka menawarkan menu pemijatan termasuk terapis yang mengarah ke hiburan dewasa di Solobaru.

Panti pijat di Solobaru menduduki peringkat tertinggi dalam jumlah bisnis yang terdaftar di Online Single Submission Risk Based Approached (OSS RBA) Kabupaten Sukoharjo. Pada 2022 jumlah hiburan malam tersebut sebanyak 46 unit dari 106 unit usaha hiburan yang ada.

Kaum milineal menjadi ceruk pasar yang disasar pelaku bisnis hiburan malam di Kabupaten Sukoharjo. Namun milenial yang jadi konsumen bisnis hiburan malam di Sukaharjo kebanyakan orang luar, angkanya mencapai 70%.

Masih sedikit milenial lokal Sukoharjo yang jadi pelanggan bisnis hiburan malam di Kabupaten Jamu ini. Menggaet milenial lokal masih menjadi pekerjaan rumah (PR) berat, terutama bagi pelaku bisnis tempat karaoke.

Outlet Manager Executive Karaoke Solobaru, Sukohajo, I Gusti Bagus Wisnu Buana, mengatakan dari hasil pemetaannya pada 2023 prospek pasar dari kalangan milenial lebih besar dibandingkan baby boomers.

“Target pasar usia 40-50 tahunan sudah sedikit karena mereka sudah capai. Generasi milenial sekarang segmen pasarnya lebih besar. Maka kami mengembangkan pasar menggaet kaum milenial di range usia 25-35 tahun dengan beberapa program yang kami bikin,” jelas Bagus saat ditemui di lokasi karaokenya di kawasan Hartono Trade Center (HTC) Solobaru, Kamis (9/2/2023) malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya