SOLOPOS.COM - Steve Peters. Ist/thetimes.co.uk

Solopos.com, LIVERPOOL — Steve Peters tidak tahu sepakbola, tapi menjadi bagian integral sukses Liverpool meraih gelar musim ini. Peters seorang psikiater. Ia dibawa Brendan Rodgers ke Anfield 18 bulan lalu, dan diberi tugas memperbaiki kondisi kejiwaan pemain.

Di sepakbola, Peters belum punya nama. Namun jika Anda bertanya ke tiga pembalap sepeda kenamaan Inggris; Sir Bradley Wiggins, Sir Chris Hoy dan Victoria Pendleton, tentang Peters, ketiganya akan berkata; Kami berhutang banyak kepada konsultan psikiatrik berusia 60 tahun asal Middlesbrough itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengaruh Peters sangat terasa ketika Liverpool mengalahkan Manchester City 3-2. Ia kini menjadi figur paling penting saat The Reds bersiap menghadapi Norwich City.

“Saya dan Rodgers bekerja sama menggali gagasan-gagasan,” ujar Peters. “Peran saya adalah mendengarkan apa yang pemain dan pelatih inginkan, dan apa tujuan mereka. Setelah itu saya membuat saran,” paparnya seperti dilansir Inilah.com

Ekspedisi Mudik 2024

Saat menangani atlet balap sepeda Inggris, Peters juga tidak mengerti olahraga itu. “Saya selalu mengatakan kepada pemain bahwa saya tidak tahu sepakbola,” ujar Peters.

“Kepada pebalap sepeda yang pernah saya tangani, saya juga mengatakan saya tidak tahu balap sepeda.”

Menurut Peters, jika pernyataan itu menjadi masalah bagi satu atau dua pemain, Rodgers akan bertanya; “Apakah kita bisa mengubah semua ini.”

Bersama Sir Dave Brailsford — pelatih balap sepeda Inggris — dan Rodgers, Peters menggelar sesi brainstorming dengan white board ukuran besar.

Menggunakan metode Peters, Rodgers dan Brailsford menanamkan nilai-nilai luhur Liverpool. Cara ini terbukti bisa membangun kekuatan mental dan psikologi pemain sampai 95 persen. “Masih ada lima persen. Inilah titik kritis itu,” ujar Peters. “Tugas saya mengatasi situasi kritis ini.”

Tidak satu pemain di Liverpool yang merasa tidak terbantu oleh kehadiran Peters. Dalam beberapa hari terakhir, Steven Gerrard, Daniel Sturridge dan Jordan Henderson, kerap membicarakan psikiater bersuara lembut ini.

Peters juga memuji keduanya sebagai pemain hebat yang selalu mau bekerja sama. “Keduanya mendengar, terlibat, dan menerapkannya di lapangan,” ujar Peters. “Liverpool adalah tim yang mampu bekerja sama dalam berpikir, dan mengeksplorasi bersama-sama.”

Sehari dalam sepekan, Peters menghabiskan waktu dengan pemain; individu atau kolektif. Saat itu, Peters melihat siapa pemain yang bisa terlibat dalam satu tim, dan siapa yang tidak.

“Selanjutnya terserah Rodgers bagaimana membentuk tim akan dimainkan pada akhir pekan,” ujar Peters.

Peters melanjutkan; “Saya sangat keras. Saya selalu meyakinkan pemain bahwa mereka bisa memperbaiki diri. Jika itu bisa dilakukan, bukan saya yang akan mendapat pujian publik, tapi pemain.” (JIBI/SOLOPOS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya