SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Stephanus Setiadji, vokalis Down For Life (dua dari kiri) bersama kelompok musiknya.

Stephanus Setiadji Anugrah Hendranoto memiliki latar belakang pendidikan yang tak umum. Ia tak tamat kuliah. Selain itu, sekolah pun berpindah-pindah karena mengikuti saudaranya di Jogja. Meski demikian, kedua orangtuanya yang tergolong pas-pasan tetap memilihkan sekolah Adji di sebuah sekolah dengan standar yang tak asal-asalan. Ketika keluaga Adji tinggal di Palur, ia disekolahkan di SDN 15 Kottabarat. Selepas SD, ia pindah ke Jogja dan menempuh pendidikan SMP di Yayasan Tarakanita. Memasuki SMA, Adji melanjutkan sekolah di SMA De Britto, Dagen, Jogja. “Pas, mau kuliah, saya daftar UGM [Universitas Gadjah Mada] dan ISI (Institut Seni Indonesia] Jogja. Keduanya diterima semua. Tapi saya ambil ISI,” jelasnya.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Ketika kuliah di ISI, Adji sama sekali tak tahu apa yang mesti diperbuat. Hobinya sebagai pemain musik ia nilai tidak sesuai dengan Jurusan Kriya Logam yang ia ambil. “Tahun 1996 saya masuk namun baru dua tahun saya keluar,” terangnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Sejak itu, Adji mulai sekolah di kehidupan. Ia pernah mencoba bekerja di pelayaran. Karena merasa bukan dunianya, ia memilih keluar. Setelah itu, ia kembali ke Solo, meski dengan masa depan yang tak jelas. “Saya sempat bingung selama setahun mau kerja apa,” katanya.

Harapan itu datang ketika Adji menerima tawaran untuk bekerja sebagai penyiar radio. Di sanalah, Adji seolah menemukan dunianya meski gajinya sangat tak mencukupi. “Namun, sebagai penyiar saya merasa nyaman. Saya bisa mengeluarkan semua ide-ide saya, saya berinteraksi dengan banyak orang, dan setiap hari bisa terus belajar,” aku penyiar Radio SAS FM itu.

Lambat laun, pergaulan Adji kian melebar. Talentanya sebagai musisi muda berbakat, mudah bergaul dan dekat dengan siapa saja, membuatnya mudah diterima banyak kalangan. Hobinya sebagai penyanyi tetap ia pelihara. Ketika, ia menyaksikan iklim musik di Kota Solo terasa menjemukan, mulailah Adji tergerak untuk bergabung dengan sejumlah event organizer. Hingga suatu ketika, ia memutuskan untuk membikin gebrakan di Solo dengan menggelar pertunjukan musik rock. “Mulai tahun 2013, Rock In Solo masuk kalender tahunan event di Kota Solo. Ini sesuatu yang membanggakan bagi saya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya