<p><strong>Solopos.com, SOLO –</strong> Facebook dikabarkan akan menyusipkan iklan di status aplikasi pesan <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180731/484/931035/whatsapp-rilis-fitur-group-video-calling">Whatsapp</a>. Cara ini dilakukan untuk menambah pundi-pundi uang. </p><p>Kabar iklan di status Whatsapp dilaporkan oleh <em>Wall Street Journal</em>. Pertimbangan mereka, Status di Whatsapp menawarkan konten temporer yang hanya muncul selama 24 jam, seperti Instagram Stories. Stories di Instagram saat ini sudah dipakai untuk menayangkan iklan.</p><p><a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180708/484/926628/basmi-hoaks-whatsapp-kucurkan-dana-rp700-juta">Whatsapp</a> awal bulan ini baru saja meluncurkan tiga alat baru untuk akun bisnis berkomunikasi dengan pelanggan mereka. Jika pengguna melihat kontak perusahaan di situs atau Facebook, <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180703/484/925538/admin-grup-whatsapp-makin-mudah-kontrol-anggota-jail">Whatsapp</a> Bisnis menyediakan alat agar tersambung ke pesan singkat di <em>platform</em> mereka.</p><p>Seperti yang tertulis di blog resmi Whatsapp, pemilik akun Bisnis akan membayar untuk mempromosikan pesan tertentu. <em>Wall Street Journal</em> mengabarkan akan ada biaya sekitar 0,5 dolar (sekitar Rp 7.237) per pesan, bergantung pada kebijakan mereka untuk tiap negara Whatsapp beroperasi.</p><p>Kebijakan berbayar ini berlaku untuk akun Bisnis, sementara konsumen biasa akan tetap gratis, seperti ditulis laman <em>Bgr</em>. Obrolan di Whatsapp dengan bisnis akan tetap dilindungi enkripsi <em>end-to-end</em>.</p><p>Sekitar 100 perusahaan sedang mencoba fitur ini, antara lain Singapore Airlines dan Uber.</p>
Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik