SOLOPOS.COM - Guguran lava dari puncak Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (20/1/2021). (Antarafoto-Hendra Nurdiyansyah)

Solopos.com, KLATEN -- Status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi di Klaten, Jawa Tengah, hingga kini masih diberlakukan meski tak ada lagi warga dari kawasan rawan bencana (KRB) III yang mengungsi.

Status tanggap darurat itu berlaku di Klaten selama aktivitas Merapi masih berada pada level siaga.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sip Anwar, mengatakan aktivitas Merapi saat ini masih ada seperti masih sering terjadi luncuran lava pijar dari puncak gunung tersebut meski arah luncuran masih cenderung ke barat daya.

Baca juga: Pencabutan Perpres Investasi Miras Tak Ganggu Pabrik Yang Ada

Ekspedisi Mudik 2024

“Selain itu status Merapi juga masih berada pada level siaga. Sehingga kami belum menurunkan status [tanggap darurat bencana erupsi]. Kami mengikuti BPPTKG,” kata Sip Anwar saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (2/3/2021).

Fasilitas Pengungsi Dipertahankan

Karea masih status tanggap darurat Merapi, fasilitas untuk pengungsi juga masih dipertahankan di tempat evakuasi sementara (TES). Fasilitas itu seperti tenda serta bilik tempat tidur pengungsi.

“Tenda yang di luar TES memang sudah kami lepas untuk menjaga keawetan tetapi posisinya masih di sana. Sekat juga belum kami lepas. Kalau memang statusnya nanti sudah turun, bilik baru kami lepas,” urai dia.

Baca juga: Festival Dalang Cilik Jaga Nyawa Wayang untuk Masa Depan....

Sip Anwar mengatakan tim BPBD juga rutin menyambangi perkampungan di KRB III untuk memantau kondisi warga sekaligus aktivitas pemantauan Merapi. Beberapa waktu lalu, BPBD mengirimkan bantuan berupa paket sembako dan peralatan memasak.

“Beberapa waktu lalu ada permintaan dari kades. Kami kirim bantuan. Karena memang setelah mengungsi ada yang alat rumah tangga rusak serta tidak memiliki bahan yang digunakan untuk dimasak. Kami bantu alat rumah tangga dan makanan pokok,” urai dia.

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan meski warga sudah kembali lagi ke rumah masing-masing, kewaspadaan terhadap potensi ancaman erupsi masih perlu ditingkatkan.

“Meskipun aktivitas saat ini tidak mengarah langsung ke Klaten, tetapi tetap mengikuti imbauan dari BPPTKG untuk tetap waspada,” kata Nur.

Baca juga: 10 Berita Terpopuler : Kecelakaan Motor Bronjong Vs Truk di Gedangan Sukoharjo

Nur juga menjelaskan BPBD berencana mengaji ulang rencana kontijensi erupsi Merapi yang menjadi acuan ketika terjadi potensi bencana. Kajian ulang itu untuk memasukkan unsur yang selama ini belum ada seperti pola evakuasi yang disesuaikan dengan protokol pencegahan Covid-19.

Selain itu, memasukkan pola yang digulirkan di KRB III wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang dengan menerapkan sister family atau pola evakuasi bekerja sama dengan kerabat yang tinggal pada daerah yang aman dari erupsi.

Sementara itu, berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi dari BPPTKG periode pengamatan Selasa (2/3/2021) pukul 06.00 WIB-12.00 WIB, teramati delapan kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya. Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada pada level siaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya