SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Meski statusnya masih awas, namun status aman bagi warga yang tinggal di lereng merapi diubah. Jika sebelumnya status aman disamaratakan yakni 20 kilometer dari puncak Merapi, kini status masing-masing daerah berubah.

“Perubahan status radius: Boyolali 10 km, Magelang 15, Klaten 10, Sleman 20 km. Status Merapi tetap awas Merapi,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Andi Arief dalam rilis yang diterima, Minggu (13/11).

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Hal tersebut dikatakan Andi Arief menirukan apa yang disampaikan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono.

Salah satu pertimbangan perubahan radius tersebut, menurut Andi, adalah perbedaan pergerakan awan panas (wedhus gembel) Gunung Merapi ke masing-masing kabupaten yang berbeda-beda.

“Salah satu pertimbangan perubahan 3 kabupaten Jawa tengah: awan panas dari puncak Gunung Merapi: Sleman Kali Gendol 14 km, Magelang Kali Bebeng 11,5 km, Boyolali Kali Apu 4 km, Klaten Kali Woro 7 km,” jelas Andi.

Sejak meletus pada 5 November 2010 lalu, intensitas Merapi cenderung menurun. Namun masyarakat tetap diminta jangan gegabah karena turunnya intensitas bukan patokan kembalinya kondisi Merapi ke keadaan normal.

Menurut kepala BPPTK Yogyakarta Subandrio, situasi yang terjadi di Merapi sekarang ini tergolong luar biasa. Pola-pola erupsi yang terjadi selama satu abad terakhir belum tentu dapat dijadikan patokan.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya