SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi menikmati fajar pertama 2016 di Dermaga Waiwo, Raja Ampat, Jumat (1/1/2016). (Istimewa/@jokowi)

Status kontroversial Jonru di akun fanpage Facebook-nya soal foto Jokowi di Raja Ampat masih mengundang polemik.

Solopos.com, SOLO — Permintaan maaf Jonru dan penghapusan status Facebook yang mempertanyakan keaslian foto Jokowi di Raja Ampat tak mengurungkan niat sang fotografer, Agus Suparto, membawa masalah ini ke ranah hukum. Namun, tak semua orang mendukung niat tersebut, termasuk dari kawan Agus sendiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu tampak dari percakapan via Twitter antara akun @arbainrambey dengan @AgusSoeparto setelah muncul permintaan maaf tertulis dari Jonru, Sabtu (32/1/2016). “Dah minta maaf, ya dimaafkanlah,” kicau @arbainrambey dengan mengutip link sebuah berita dari media online tentang permintaan maaf Jonru.

Namun Agus Suparto ?melalui akun @AgusSoeparto menyatakan permintaan maaf itu berbeda dengan konsekuensi hukum. “@arbainrambey Soal Jonru tidak akan saya biarkan begitu saja meski sudah minta maaf. soal minta maaf dan soal hukum beda,” kicaunya.

Arbain pun kembali menanggapi jawaban itu. “@AgusSoeparto sabaarrrr Gus….jangan turunkan levelmu ke level dia!” kicaunya yang diamini kicauan akun lain.

“@arbainrambey bener Mas, bs jadi itu tujuan dia, dng begitu dia akan terkenal spt Ongen, mjdi pihak yg di “dzolimi”..sabar Mas @AgusSoeparto,” kicau @fery_aee. Baca: Hendak Dituntut Fotografer “Jokowi di Raja Ampat”, Ini Pembelaan Jonru.

Sebelumnya, penyataan Jonru di akun fanpage-nya yang mempertanyakan keaslian foto Presiden Jokowi menikmati fajar pertama di Dermaga Waiwo, Raja Ampat, Jumat (1/1/2016), tak hanya bikin heboh. Sang fotografer, juga bereaksi dan sempat menyebut akan menuntut pemilik akun itu.

Dalam status di akun Facebooknya, Jonru mempertanyakan foto matahari terbit (sunrise) di belakang Jokowi yang seharusnya menjadi “backlight“. Dalam foto itu, meskipun ada backlight, Jokowi yang membelakangi sunrise terlihat jelas dan terang benderang. Dalam proses pengambilan gambar dengan kondisi seperti itu, objek biasanya memang terlihat gelap jika fotografer tidak menggunakan lampu kilat (flash).

“Sinar matahari dari belakang, tepat di bagian punggung. Namun kenapa di bagian punggung justru ada bayangan? kenapa bagian punggung justru lebih gelap dibanding bagian depan, padahal cahaya matahari berasal dari belakang?” tulis Jonru dalam status yang kini telah dihapus itu.

“Silahkan bagi teman2 yang pintar Photoshop untuk membuat analisis. Jika ternyata foto ini asli, bukan editan, maka status ini akan saya hapus segera. Namun jika ternyata ini foto editan, PERTANYAAN BESARNYA adalah: Untuk apa bikin foto editan? Apa relevansinya? Wallahualam :-),” lanjutnya.

Belakangan, status itu kemudian dihapus seiring banyak penjelasan bahwa foto tersebut asli dan bukan hasil edit di program pengolah foto. Namun, muncul banyak respons yang mengecam status Jonru itu. Ada pula yang mendukung sang fotografer segera mempolisikan atau menuntut Jonru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya