SOLOPOS.COM - Ilustrasi fogging (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi fogging (Dok/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR–Status Desa Ngasem, Kecamatan Colomadu, Karanganyar yang menyandang desa endemik demam berdarah dengue (DBD) dengan kejadian luar biasa (KLB) kini dicabut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Karena sudah berapa waktu terkahir tak ada kejadian mencolok di tempat itu.

“Akhir-akhir ini sudah tidak ditemui lagi kasus DBD yang mengkhawatirkan. Kendati demikian angka bebas jentik di desa itu dan rata-rata desa di Ngasem belum mencapai 95 persen sesuai ambang batas ideal yang dianjurkan,” ujar Kepala Puskesmas Colomadu, E Mardikaningtyas Kusumaningsih ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (2/4/2013).

Seperti diwartakan sebelumnya Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar pada pertenghahan Januari menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Mojogedang dan Colomadu.

Penetapan status tersebut menyusul peningkatan kasus DBD di wilayah yang belum pernah ditemukan kasus DBD selama setahun terakhir.

Kepala Puskesmas Colomadu, drg E Mardikaningtyas Kusumaningsih MKes ketika ditemui di ruang kerjanya membenarkan adanya kasus tersebut. Dia menjelaskan Ngasem merupakan salah satu daerah endemis DBD. Berdasar survei yang dilaksanakan pada Januari sampai Desember 2012, terdapat 17 kasus. Dari kasus itu satu anak dipastikan meninggal dunia terkena DBD.

“Dibanding tahun sebelumnya yaitu 2011, tahun 2012 mengalami peningkatan jumlah kasus. Pada 2011 terdapat 13 kasus. Sedangkan tahun 2010 jumlah kasus mencapai 30 kasus,” terang dia.

Lebih lanjut Mardikaningtyas mengatakan agar hal serupa tak terjadi lagi pihaknya berharap masyarakat rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

“PSN harus dilakukan secara serentak, karena kalau tidak serentak tidak akan mendapatkan hasil optimal,” ungkap dia.

Terkait itu pihaknya kini melakukan pemantauan jentik setiap sepakan sekali di wilayah tugas puskesmas yang dikepalainya yaitu di Ngasem, Bolon, Paulan, Malangjiwan, Gawanan dan Gajahan. Dari enam puskesmas itu lima di antaranya sudah dipantau, tinggal Gajahan yang rencananya pemantauan dilakukan pada Sabtu (6/4/2013).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya