SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat konferensi pers mengumumkan status KLB corona di Pendopo Pemkab Klaten, Rabu (1/4/2020) siang. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Bupati Klaten Sri Mulyani memastikan penetapan status kejadian luar biasa atau KLB wabah virus corona di Kabupaten Bersinar tidak akan diikuti pemberlakuan jam malam apalagi lockdown.

“Daerah tidak boleh mengambil kebijakan sepihak. Tentunya kan itu ada sanksi. Kalau masyarakat melakukan lockdown kampung, saya rasa tidak masalah," kata Sri Mulyani kepada wartawan, Kamis (2/4/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sri Mulyani menekankan yang terpenting warga di kampung-kampung bisa mendata perantau-perantau yang mudik dan melaporkannya ke gugus tugas tingkat RW.

Setelah penetapan status KLB corona, Bupati Klaten itu mengatakan Pemkab sudah membentuk gugus tugas tingkat RW sehingga tak perlu sampai melakukan lockdown. Gugus tugas tingkat RW ini yang akan mendata warga terutama para perantau yang pulang kampung.

Rapid Test Sukoharjo: 1 Pemudik di Nguter Positif Corona

Mereka juga bertugas mengimbau para perantau melakukan isolasi mandiri. Hingga Kamis, tercatat sebanyak 11.119 perantau yang pulang kampung ke berbagai wilayah di Klaten.

Kapolres Klaten, AKBP Wiyono Eko Prasetyo, juga memastikan tidak ada penutupan akses jalan utama menyusul penetapan status KLB corona. Kapolres mempersilakan pedagang-pedagang berjualan seperti biasa.

Namun, dia mengimbau agar pedagang melakukan upaya pencegahan persebaran Covid-19 dengan mengenakan masker saat berjualan serta meminta pembeli segera pulang setelah melakukan transaksi untuk menghindari kerumunan.

Banyak Warga Solo Keluar Rumah, Kasus Corona Terancam Melonjak

Sebelumnya, satu warga Klaten Tengah berinisial T terkonfirmasi positif covid-19. Hal itu berdasarkan hasil tes laboratorium terhadap sampel swab yang diambil dari pasien berjenis kelamin laki-laki itu.

Hasil tes swab itu keluar pada Selasa (31/3/2020) dan sehari kemudian Bupati Klaten Sri Mulyani menetapkan status KLB untuk wilayahnya. Sejumlah upaya dilakukan Pemkab Klaten, salah satunya pelacakan atau tracing orang-orang yang sempar berkontak dengan pasien positif corona itu.

Kondisi Pasien Sudah Baik

Hasilnya sebanyak 29 orang yang berkontak langsung menjalani rapid test dan hasilnya negatif. Selanjutnya Pemkab juga akan melakukan tes serupa kepada para tetangga pasien positif corona itu.

Rapid Test Pemudik Nguter Sukoharjo Positif Corona, Sekda: Baru Screening Awal, Warga Tak Perlu Panik

Direktur RSD Bagas Waras Klaten, Limawan Budi Wibawa, mengatakan meski hasil tesnya positif corona, kondisi pasien berinisial T itu stabil dan baik. Sehari setelah hasil tes swab keluar, dokter langsung melakukan pemeriksaan laboratorium dan rontgen.

Berikutnya dokter juga melakukan swab ulang terhadap pasien. "Mohon doanya mudah-mudahan berubah menjadi negatif dan pasien itu dinyatakan sembuh. Mudah-mudahan ini yang pertama dan terakhir,” kata Limawan.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Klaten, Ronny Roekminto, mengatakan dari kronologi perjalanan pasien, dimungkinkan T tertular Covid-19 bukan di wilayah Klaten. “Artinya ini impor atau tertular dari luar wilayah,” kata Ronny.

Sejumlah ODP Corona di Sragen Tolak Bantuan Sembako Dari Pemkab

Terkait konsekuensi penetapan status KLB corona di Klaten, Ronny menjelaskan sudah dilakukan dengan tindak lanjut melalui tracing atau penulusuran orang-orang yang pernah kontak langsung.

Selain itu, konsekuensi penetapan KLB itu yakni menyiapkan fasilitas guna mendukung penanganan Covid-19. Ronny juga meminta agar warga Klaten tetap tenang dan mematuhi protokol pencegahan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya