SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Probolinggo–Status Gunung Bromo akhirnya diturunkan dari awas menjadi siaga, tepatnya pukul 13.45 WIB, Senin (6/12).

“Catatan kegempaan dan energi di dalam Gunung Bromo sudah mulai melemah meski erupsi masih ada. Selain itu, Devormasi atau penggembungan mengalami deflasi atau pengempisan,” kata Kasubid pengamatan Gunung Berapi Indonesia PVMBG Bandung, Agus Budiyanto.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menambahkan kawasan yang beresiko yakni dari tiga km, menurun menjadi dua km dari kawah atau sekitar lautan pasir Gunung Bromo. “Itu juga berdasar dari sejarahnya,” katanya.

Sementara itu, menurut Kepala Bidang Pengamatan Gempa Bumi dan Gerakan Tanah PVMBG Bandung, Gede Suantika, aktivitas vulkanik Gunung Bromo memang masih Fluktiatif.

Berdasar data Sismik kegempaan Gunung Bromo jam 06.00 WIB hingga 12.00 WIB, Senin siang, gempa vulkanik dangkal sebanyak 6 kali dengan amplitudo maksimum 20 menit. Gempa Tremor masih terus menerus tercatat dengan amplitud maksimum 5 mm.

Pantauan visual petugas, Bromo mengalami erupsi pada Senin pagi, dengan kepulan asap berabu pekat dengan ketinggian 200-300 meter mengarah ke timur laut.

inilah/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya