SOLOPOS.COM - Ilustrasi Covid-19 (freepik)

Solopos.com, BOYOLALI -- Meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Boyolali dalam sepekan terakhir juga berdampak pada status Boyolali dalam penanganan Covid-19.

Saat ini status Boyolali masuk ke level sedang setelah sebelumnya berada di level rendah penanganan Covid-19. Beberapa fasilitas umum termasuk fasilitas pendidikan pun belum disarankan untuk dibuka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan di era menuju the new normal, setiap daerah terus mendapatkan evaluasi terkait kesiapan melaksanakan new normal setiap pekan.

Bupati Sragen Waspadai Penularan Covid-19 Lewat Transmisi Lokal

Evaluasi dilakukan berdasarkan tiga kriteria utama, seperti yakni kriteria epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.

"Pekan lalu melalui pengumuman Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat pusat, Boyolali masuk level dua atau zona kuning atau risiko rendah. Dimana dengan masuk ke risiko rendah sebenarnya Boyolali sudah boleh melaksanakan era the new normal," kata dia kepada wartawan, Senin (15/6/2020).

"Namun karena perkembangan selama sepekan terakhir ini kasus di Boyolali semakin meningkat, maka untuk pekan ini Boyolali naik level menjadi level 3 atau risiko sedang atau zona oranye [berdasarkan penilaian Gugus Tugas di tingkat provinsi]," tambah dia terkait status Boyolali.

Giliran Puluhan Orang di Pasar Klithikan Notoharjo Solo Di-rapid Test

Menurutnya di status level ketiga ini terjadi risiko tinggi penyebaran Covid-19 dan potensi virus yang tidak terkendali. Dengan begitu konsekuensinya masyarakat di Boyolali disarankan untuk tetap berada di rumah.

Masyarakat diimbau untuk tetap jaga jarak selama pandemi Covid-19. Pembatasan penumpang dan protokol ketat di transportasi publik harus diperhatikan. Diharapkan masyarakat Boyolali bekerja dari rumah kecuali untuk fungsi-fungsi tertentu.

"Tempat umum masih ditutup, namun perjalanan dengan protokol kesehatan masih dibolehkan. Aktivitas bisnis dibuka terbatas selain keperluan esensial seperti farmasi, supermarket bahan pokok, klinik, stasiun bahan bakar dengan tetap memperhatikan physical distancing. Fasilitas pendidikan masih ditutup, kelompok rentan tetap tinggal di rumah," jelas dia.

Dia mengatakan untuk fasilitas pendidikan, memungkinkan dibuka jika status Boyolali berada di zona hijau Covid-19.

Kembali Diperpanjang

Dengan adanya kenaikan level di Boyolali pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan melaksanakan imbauan pemerintah dalam rangka pencegahan Covid-19.

Masa belajar di rumah untuk siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMP kembali diperpanjang hingga 30 Juni 2020. Hal itu sebagai upaya pencegahan persebaran Covid-19.

Round Up Covid-19 Boyolali: Kasus Positif Capai 56, Melonjak Tajam 2 Hari Terakhir

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali, Darmanto, mengatakan penyelenggaraan pendidikan di masa pandemi Covid-19 tersebut menyesuaikan kebijakan work from home (WFH) yang diterapkan di Boyolali.

"WFH diperpanjang sampai 30 Juni sehingga kegiatan belajar di rumah juga menyesuaikan. Selain itu juga mempedomani kaldik 2019 /2020," kata dia kepada belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya