SOLOPOS.COM - Pijar lontaran material vulkanis pada kawah Gunung Slamet terlihat dari Desa Melung, Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (26/4/2014) pagi. Pada Sabtu (24/4/2014) Pukul 00.00-06.00 WIB, pada gunung berapi ini tercatat 50 kali letusan, disertai asap kecokelatan dengan percikan material vulkanis sebanyak 42 kali, Ketinggian lontaran material vulkanis itu ditaksir mencapai 400 meter. Hingga kini status Gunung Slamet masih berada pada level waspada. (JIBI/Solopos/Antara/Idhad Zakaria)

Solopos.com, JAKARTA–Status tiga gunung di Indonesia ini, sejak Rabu (30/4/2014) di tingkatkan statusnya. Warga yang berada di sekitar tiga gunung di Pulau Jawa ini wajib siap siaga.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa tiga gunung api di Pulau Jawa yakni Gunung Slamet, Gunung Merapi dan Gunung Bromo tengah meningkat aktivitasnya.

Promosi Kisah Agen Mitra UMi di Karawang: Penghasilan Bertambah dan Bantu Ekonomi Warga

“Meski demikian, tidak ada kaitan antara satu dengan yang lainnya, kebetulan saja peningkatan aktivitas terjadi di waktu yang bersamaan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Rabu, sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

Ekspedisi Mudik 2024

Sutopo menambahkan, tiap gunung memiliki sistem yang berbeda beda.

“Contohnya saat Gunung Merapi meletus besar tahun 2010 nyatanya gunung lain yang berada di dekatnya spt Gunung Merbabu, Sundoro, Sumbing dan lain-lain tidak ikut meletus,” katanya. (Baca Juga Gunung Merapi Jadi Waspada)

Sementara itu, status aktivitas vulkanis Gunung Slamet meningkat dari sebelumnya waspada menjadi siaga. (Gunung Slamet Siaga)

Pada Selasa (29/4) dari pukul 00.00 – 06.00 WIB terjadi 30 kali gempa letusan dan 67 kali gempa embusan asap. Terdapat asap putih tebal kecokelatan hingga kelabu dengan setinggi 150 hingga 700 meter.

Selain itu, terdengar 26 kali suara dentuman, dan terlihat luncuran lava pijar mencapai 1.500 meter dari kawah.

Pemerintah, memberikan rekomendasi daerah yang harus dikosongkan dinaikkan menjadi radius empat kilometer dari puncak kawah.

“Dilarang melakukan pendakian, berkemah atau melakukan wisata hingga berada di dalam radius empat kilometer,” kata Sutopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya