SOLOPOS.COM - Stasiun Kedundang Kulonprogo, Rabu (24/2/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Stasiun Kedundang Kulonprogo akan dihidupkan lagi

Harianjogja.com, KULONPROGO- Pengaktifan kembali Stasiun Kedundang sebagai stasiun penghubung transportasi ke bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) diharapkan dapat menjadi jalan rezeki warga sekitar dengan berjualan.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Selain itu, pembangunan yang akan dilakukan seiring pengaktifan kembali juga diharapkan bisa memberikan efek dengan adanya layanan listrik di kawasan tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Tumini, warga Dusun Trukan, Desa Kulur, Kecamatan Temon, Kulonprogo menyatakan bahwa ia sudah mendengar kabar mengenai Stasiun Kedundang yang akan diaktifkan kembali terkait dengan transportasi menuju bandara tersebut selama beberapa waktu belakangan.

Ia sendiri menyambut baik wacana tersebut karena bisa membuka peluang untuk berwiraswasta. “Paling tidak kan bisa jualan di stasiun,”ujar wanita yang tinggal beberapa meter dari stasiun tersebut, Rabu (23/2/2016).

Selain itu, ia berharap dengan wacana tersebut maka stasiun tersebut bisa menjadi pusat keramaian yang diiringi dengan beberapa pembangunan, salah satunya penyambungan aliran listrik.

Tumini menguraikan bahwa lima rumah yang berdiri di sekitar stasiun tersebut hingga saat ini belum memiliki aliran listrik dan hanya mengandalkan penyambungan darurat dari satu rumah yang dibagi ke empat rumah lainnya. “Daya 900VA dibagi untuk lima rumah,”jelasnya.

Meski dinyatakan akan menjadi stasiun penghubung bandara, warga berharap bahwa stasiun tersebut juga bisa mengakomodir kebutuhan transportasi warga sekitar.

Tumini menyatakan bahwa alangkah lebih memudahkan jika warga tidak harus naik kereta dari Stasiun Wates untuk menuju Jogja ataupun kota-kota lainnya.

Jika memang akan diaktifkan kembali, ia menyebutkan bahwa diperlukan pembangunan jalan menuju ke stasiun tersebut. Pasalnya, meskipun jalan menuju stasiun tersebut cukup lebar untuk dilalui kendaraan roda empat namun kondisinya masih sangat sederhana. Jalan selebar 2,5 meter tersebut masih berupa tanah dan kerikil-kerikil serta rerumputan.

Stasiun Kedundang sendiri sudah tak lagi digunakan sejak sistem rel ganda diaktifkan pada tahun 2007 silam. Meski demikian, stasiun ini masih sempat dijaga oleh petugas selama setahun pasca penonaktifan.

Stasiun yang masih memiliki papan namanya ini terdiri dari beberapa ruangan yakni ruang tunggu penumpang, pelayanan tiket, kepala stasiun, dan ruang pengatur perjalanan kereta api (PPKA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya