SOLOPOS.COM - KECELE -- Sejumlah calon penumpang kereta berada di dalam Stasiun Wonogiri, Minggu (4/9/2011). Mereka tadinya mengira bisa membeli tiket kereta ke Jakarta dan menumpang KA feeder yang biasanya beroperasi. (JIBI/SOLOPOS/Suharsih)

Wonogiri (Solopos.com) – Kekecewaan dialami Sumin, 74. Minggu (4/9/2011) siang itu kakek enam orang cucu ini sengaja datang ke Stasiun Kereta Api (KA) Wonogiri hendak naik kereta api kelas ekonomi kembali ke Jakarta. Namun, hatinya mencelos ketika mendapati ternyata stasiun itu tidak hanya tidak melayani penjualan tiket tapi juga tidak akan ada kereta yang beroperasi.

KECELE -- Sejumlah calon penumpang kereta berada di dalam Stasiun Wonogiri, Minggu (4/9/2011). Mereka tadinya mengira bisa membeli tiket kereta ke Jakarta dan menumpang KA feeder yang biasanya beroperasi. (JIBI/SOLOPOS/Suharsih)

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Demikian pula yang dialami puluhan pemudik lain yang hari itu berdatangan ke stasiun dengan maksud bisa kembali ke Jakarta dengan KA. Ketika tiba di stasiun mereka langsung menuju loket penjualan tiket dan kecewa ketika mendapati loket itu tutup. Meski demikian, kebanyakan mereka tak mau langsung pulang begitu saja. Mereka tidak langsung percaya, bahkan meskipun sudah melihat papan pengumuman yang menyatakan stasiun tidak melayani penjualan tiket sampai tanggal 11 September 2011. Termasuk Sumin. Setelah melihat loket tutup, Sumin masuk ke dalam stasiun dan duduk di ruang tunggu di mana sudah ada sekitar 10 orang lain yang juga bernasib sama seperti dirinya.

“Saya datang ke sini sendirian setelah mengunjungi orangtua saya di Kedungaren, Sendang. Tadinya berharap bisa langsung kembali ke Jakarta dengan kereta seperti yang sudah-sudah. Tapi ternyata kereta tidak ada. Ya terpaksa kembali lagi ke Kedungaren dan mungkin besok naik bus,” jelas Sumin, saat ditemui Espos, Minggu.

Sumin mengaku sebenarnya tidak suka naik bus. Selain mahal, ia juga mengaku gampang mabuk perjalanan. “Bagi rakyat kecil seperti saya yang penting bisa irit. Dari sini ke Jakarta dengan kereta hanya Rp 47.000. Sedangkan bus ongkosnya bisa sampai Rp 300.000,” ujarnya.

Calon penumpang lainnya, Aan dan Widodo mengatakan hal serupa. Kedua anak muda yang baru mudik ke Bulusulur, Wonogiri itu mengungkapkan kekecewaannya karena tidak bisa kembali ke Jakarta naik kereta yang lebih murah. “Ya, jelas kecewa. Tapi tadi saya sudah baca pengumumannya dan bisa memaklumi. Sekarang saya masih bingung mau ke Jakarta naik apa. Mungkin nanti naik bus,” kata Aan.

Pantauan Espos, siang itu, calon penumpang terus saja berdatangan ke Stasiun Wonogiri. Setelah melihat loket tutup, mereka tidak langsung beranjak pulang melainkan masuk ke dalam stasiun dan mondar-mandir mencari informasi. Kantor stasiun sendiri kemarin terlihat sepi. Pintu-pintunya dalam keadaan terkunci dan tidak ada satu pun petugas yang berjaga.

Salah seorang warga yang tinggal di depan stasiun, Yuli, mengungkapkan stasiun tersebut ramai sejak H+1 Lebaran. Para calon penumpang itu mulai berdatangan sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Kereta yang ada biasanya berangkat sekitar pukul 14.00 WIB.

“Saya perhatikan dalam sehari seratusan orang mungkin ada yang datang tapi kemudian pergi setelah tahu tidak ada kereta yang jalan. Paling ramai Sabtu-Minggu ini. Kasihan sebenarnya. Kemarin bahkan ada yang datang dari Pacitan dan terpaksa kembali lagi,” kata Yuli.

Sebagaimana diinformasikan, KA feeder yang selama ini menjadi andalan sebagian pemudik untuk kembali ke Jakarta, pada Lebaran kali ini tidak bisa beroperasi karena jembatan rel di perbatasan Wonogiri-Sukoharjo sedang dalam perbaikan. Tak hanya itu, pelayanan penjualan tiket KA ekonomi di Stasiun Wonogiri juga dihentikan.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya