SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<blockquote><p>#StartupKita merupakan hasil kerja sama Solopos.com dengan&nbsp;Indonesia Start Up Founder (IDSF) Chapter Solo. IDSF Solo merupakan komunitas yang beranggotakan pegiat&nbsp;start up&nbsp;di wilayah Soloraya.</p></blockquote><p><span>Solopos.com, SOLO –</span>&nbsp;Saat ini kita memasuki era yang disebut milenial. Perkembangan teknologi dan informasi sangat pesat. Hal ini mengakibatkan perubahan pada berbagai aspek kehidupan manusia. Menariknya perubahan tidak lagi terjadi secara linier, melainkan eksponensial (pesat).</p><p>Sebagai contoh bila dulu rumah di seluruh dunia belum dilengkapi teknologi informasi&nbsp;<em>mobile,&nbsp;</em>artinya&nbsp;dibutuhkan waktu 38 tahun bagi radio untuk memiliki 50 juta pengguna. Kini hanya butuh waktu tiga tahun untuk internet, setahun untuk Facebook dan sembilan bulan bagi Twitter untuk mencapainya.</p><p>Fenomena diatas disebut dengan digital&nbsp;<em>disruption</em>. Menurut pakar marketing, Rhenald Kasali,&nbsp;<em>digital disruption</em>&nbsp;merupakan perubahan yang timbul karena teknologi yang berimbas pada naik-turunnya nilai bisnis dari sebuah jasa atau barang yang telah ada.</p><p>Proses&nbsp;<em>digital disruption</em>&nbsp;mengakibatkan banyak pekerjaan-pekerjaan yang hilang atau sudah tidak relevan dan berakibat pada pekerjaan baru yang muncul. Sebagai contoh dahulu kereta kuda digunakan sebagai alat transportasi namun kemudian digantikan oleh mobil, dahulu orang harus membeli koran untuk membaca berita, namun sekarang dengan mudahnya membaca berita melalui gadget miliknya. Atau ketika taksi konvensional yang menjadi tidak relevan lagi karena hadirnya taksi online.</p><p>Dalam contoh-contoh perubahan tersebut, pekerjaan seperti kusir kereta kuda, industri bengkel kereta menjadi tidak relevan lagi. Namun perubahan tersebut juga membawa kesempatan-kesempatan baru karena berkembangnya industri otomotif.</p><p>Menurut studi dari Konsultan Manajemen Multinasional McKinsey pada tahun 2015, ada beberapa pekerjaan yang akan hilang akibat dari perkembangan teknologi. Inilah empat pekerjaan yang bakal punah di masa mendatang:</p><p><span><strong><em>Teller Bank</em></strong>&nbsp;</span></p><p>Peran dari pekerjaan ini sudah mulai digantikan oleh anjungan tunai mandiri (ATM). Melalui ATM nasabah dapat melakukan transfer dana, mengambil uang tunai dan melakukan berbagai transaksi.</p><p>Ditambah lagi dengan hadirnya&nbsp;<em>startup</em>&nbsp;bidang&nbsp;<em>financial technology (fintech)</em>&nbsp;mengancam pekerjaan yang ada pada industri perbankan. Kini orang tidak perlu lagi datang dan antre di bank untuk sekadar membuat rekening, menabung atau melakukan transaksi.</p><p>Dengan Gopay, Jenius dan produk dari beberapa&nbsp;<em>startup fintech</em>, kini orang tidak perlu lagi datang ke bank untuk sekadar melakukan transaksi. Bahkan bos Microsoft Bill Gates pernah berkata &ldquo;<em>Banking is necessary, banks are not</em>&rdquo;.</p><p><strong><em>Customer Service</em></strong>&nbsp;</p><p>Pekerjaan ini juga kemungkinan digantikan oleh kecerdasan buatan. Kini sudah hadir layanan&nbsp;<em>chatbot</em>&nbsp;yang bisa menjawab berbagai pertanyaan konsumen sebuah perusahaan. Harganyapun murah, dengan memakai&nbsp;<em>chatbot</em>&nbsp;perusahaan jauh lebih efisien dari pada harus membayar upah tenaga kerja.</p><p><strong>Kasir</strong></p><p>Banyak toko-toko besar di Amerika yang telah menggunakan mesin khusus untuk layanan mandiri para pembeli. Dengan mesin ini pembeli dapat memindai dan melakukan pembayaran secara mandiri.</p><p><strong>Pramuniaga</strong>&nbsp;</p><p>Upah tenaga kerja yang semakin tinggi mengakibatkan perusahaan mencari cara untuk melakukan efisiensi. Selain itu&nbsp;<em>trend self service</em>&nbsp;juga diprediksi akan mengurangi jumlah pekerjaan ini.</p><p>Disisi lain, teknologi juga memunculkan pekerjaan-pekerjaaan baru. Empat pekerjaan-pekerjaan baru itu antara lain:</p><p><strong><em>Social Media Influencer</em></strong></p><p>Dengan teknologi, kini orang tidak perlu lagi mengikuti&nbsp;<em>casting</em>&nbsp;untuk menjadi&nbsp;<em>superstar</em>. Cukup melalui sosial media seseorang bisa menjadi publik figur dan mendapatkan penghasilan dengan menjadi&nbsp;<em>social media influncer</em>. Dari sinilah muncul sebutan&nbsp;<em>selebgram, vloger, youtuber</em>.</p><p><strong><em>Data Science</em></strong></p><p>Salah satu pekerjaan yang cukup menjanjikan di masa depan ialah&nbsp;<em>data science</em>&nbsp;karena hampir seluruh jenis industri di dunia sangat membutuhkan pekerjaan ini. Dengan data, perusahaan bisa mendapatkan banyak wawasan seperti bagaimana mengoptimalkan penjualan, bagaimana meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan masih banyak yang lainnya.</p><p><strong>Pengembang Aplikasi</strong></p><p>Seiring perkembangan gaya hidup digital, kebutuhan perusahaan untuk menciptakan sebuah aplikasi kian meningkat. Tentu saja banyak perusahaan mencari&nbsp;<em>talent&nbsp;</em>terbaik pada bidang ini.</p><p><strong>Digital Marketer</strong></p><p>Semakin meningkatnya penggunaan internet menjadikan internet sebagai salah satu&nbsp;<em>platform</em>&nbsp;penting dalam pemasaran produk. Kini banyak perusahaan yang mencari&nbsp;<em>talent</em>&nbsp;terbaik pada bidang ini untuk menjangkau lebih banyak konsumen mereka.</p><p>Kini tantangan pekerjaan di era digital di depan mana, tinggal bagaimana kita akan menyikapinya. Selamat berkarya!</p><p><em><strong>Ditulis oleh:&nbsp;</strong>Bagas Utomo Putro Pengurus IDSF Chapter Solo. Pengelola startup <a href="https://teman-belajar.com/">Teman Belajar (teman-belajar.com)</a> Beralamat email di bagas@teman-belajar.com</em></p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya