SOLOPOS.COM - Tampilan laman Triponyu. (Istimewa/triponyu.com)

Triponyu adalah start up lokal yang menawarkan sensasi traveling yang tak biasa.

Solopos.com, SOLO — Sebagai orang yang hobi traveling, Adhitya Pramono tak berpikir dua kali untuk mengiyakan undangan bertandang ke Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu. Dengan pertimbangan reputasi destinasi yang dikenal eksotis, ia pun mantap berangkat ke sana dengan pesawat terbang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Begitu menginjakkan kaki di sana, kejutan menyambut Adhit. Ternyata di sana tidak ada taksi. Ia lantas mengontak kenalannya yang tinggal di sana. Tak hanya dijemput dan diantarkan berwisata keliling NTT, ia juga diajak menyelami kehidupan lokal di sana sembari menikmati keindahan alamnya yang luar biasa.

Berbekal pengalamannya tersebut, ia bersama Aditya Prabowo, Onny Sumantri, dan Samuel Joshep tergerak membuat start up digital marketplace wisata dengan menggandeng warga dan komunitas lokal. Berbeda dengan agen wisata kebanyakan, marketplace ini menawarkan konsep menikmati destinasi pariwisata dengan pengalaman berbeda atau antimainstream.

“Triponyu menjembatani traveler [wisatawan] dengan local friend [pemandu wisata lokal] untuk ketemu. Wisatawan bisa mendapatkan pengalaman lokal yang lebih bermakna dan tidak didapat dari media mainstream, local guide juga bisa mendapatkan pemasukan,” terang Adhit, saat berbincang di sela peluncuran Triponyu di Pakem Solo, Jumat (3/2/2017) malam.

Chief Executive Officer (CEO) Triponyu ini menuturkan sampai sekarang platform yang telah diujicobakan versi betanya pada Juli lalu itu memiliki jaringan ke Solo, Jepara, Semarang, Medan, Lampung, Palembang, hingga Makassar. Namun pada tahun pertama ini ia memilihi fokus menggarap perjalanan di wilayah Jawa.

Ia mencontohkan ada dua trip yang disusun komunitas lokal Triponyu pada Sabtu (3/2/2017) pukul 09.00 WIB. Perjalanan yang bisa dipesan lewat aplikasi Android dan IOS ini menawarkan paket wisata singkat untuk mengamati proses pembuatan jamu di Keraton Solo. Paket lain yang melibatkan komunitas Laku Lampah, adalah berwisata sejarah mengunjungi rumah pangeran di sekitar kompleks Keraton Solo.

Selain menawarkan konsep unik, platform bikinan start up Solo ini juga memberikan jaminan keselamatan. Terdapat fitur “Help” yang bisa diaktifkan sewaktu-waktu saat terjadi musibah misalkan sakit perut sehabis menikmati kuliner lokal, kecelakaan, atau ada kejadian traveler atau local friend “nakal”.

“Karena basic-nya komunitas, harapannya komunitas pengguna Triponyu di sekitarnya juga yang bakal membantu,” jelasnya.

Selain itu, Adhit mengungkapkan paket perjalanan pariwisata yang ditawarkan melalui platform-nya sudah termasuk jasa asuransi. Ihwal proses seleksi mitra pemandu atau penyedia jasa pariwisata lokal, pihaknya menyebut telah mempersiapkannya.

“Selain ada asuransi, local friend kami tidak bisa sembarangan. Mereka terverifikasi via nomor telepon dan KTP. Sistem penarikan dana local friend juga sudah kami siapkan dengan keamanan yang terverifikasi dan cuma bisa diakses nama yang sudah terdaftar,” beber Adhit.

Chief Financial Officer (CFO) sekaligus Chief Business Development Officer (CBDO) Triponyu, Aditya Prabowo, menambahkan berbeda dengan usaha rintisan marketplace wisata lain yang berorientasi bisnis murni, platform-nya bersifat semisosial.

“Kami ingin berkontribusi secara sosial dengan ikut mengembangkan local environment. Setiap transaksi cuma kami ambil 7%, sisanya yang 93% untuk local friends,” ungkapnya.

Adit menyampaikan prinsip tersebut juga disampaikan kepada calon investor yang juga sevisi untuk mengembangkan platform berbasis semisosial. Menurutnya, saat ini sudah ada investor dari Polandia dan Indonesia yang tertarik bekerja sama dengan Triponyu.

Dengan estimasi biaya operasional Rp6 miliar pada tahun pertama, Adit optimistis platform-nya ke depan bakal terus berkembang melihat pertumbuhan kelas menengah Indonesia dan tren pariwisata global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya