Solopos.com SOLO – Cairan yang menetes di kolong mobil sering dianggap berasal dari kerja AC. Tapi ternyata tetesan bisa disebabkan hal lain yang mengindikasikan adanya masalah pada mobil. Simak penjelasannya.
Ketika mobil berhenti atau sedang parkir, terkadang ada air yang menetes dari bawah mobil. Pada umumnya, tetesan tersebut keluar ketika mesin mobil dihidupkan dalam keadaan parkir. Banyak pemilik mobil menganggap kejadian seperti ini sebagai masalah sepele dan tidak sedikit yang mengabaikannya.
Padahal menetesnya air tersebut menandakan masalah pada komponen tertentu di dalam mobil yang lebih baik untuk segera ditangani. Pasalnya, setiap komponen pada mobil saling berkesinambungan, sehingga apabila salah satu komponen rusak atau bermasalah bisa menyebabkan komponen lain rusak.
Dikutip dari laman Wuling, sebenarnya ada banyak penyebab yang membuat air menetes di bawah kolong mobil. Bisa jadi ada masalah kebocoran pada radiator hingga AC mobil. Namun setiap masalah tersebut ada ciri-ciri yang dapat diketahui sehingga bisa dilakukan penanganan lebih lanjut. Simak ulasan mengetahui penyebab hingga mengatasinya di bawah ini.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan air menetes di bawah kolong mobil. Biasanya kasus yang umum ditemui pada air yang menetes di bawah kolong mobil ini karena beberapa penyebab di bawah ini:
Air yang menetes pada bagian bawah mobil dapat berasal dari kondensasi AC. Jika air menetes pada bagian bawah mobil ketika mesin tidak menyala, itu karena kondensasi AC.
Proses kondensasi AC terjadi ketika saluran AC mobil yang dingin berbeda dengan lingkungan sekitar mobil yang lebih hangat. Biasanya, embun yang berasal dari kondensasi AC muncul di bagian bawah dashboard.
Kebocoran pada air radiator biasanya ditunjukkan dengan tetesan air ketika mobil dalam kondisi mesin mati. Selain kondensasi AC, ada alasan lain mengapa tetesan air muncul di bagian bawah.
Ketika cairan radiator bocor, menurunkan suhu mesin dan menyebabkan overheating. Warna cairan yang menetes dari kolong mobil juga harus diperhatikan.
Warna merah atau hijau menunjukkan bahwa ada kebocoran pada bodi radiator atau selang. Pemilik kendaraan pasti harus membawa kendaraan mereka ke bengkel resmi. Anda tidak perlu khawatir tentang tetesan air karena hal tersebut adalah hasil dari proses kondensasi AC mobil.
Kebocoran tabung air wiper adalah salah satu alasan mengapa tetesan air muncul di kolong mobil. Tabung air wiper yang sudah berumur biasanya rentan keropos, dan sejumlah faktor lain juga dapat menyebabkan bocornya. Ketika Anda melihat tetesan air di bagian bawah mobil, Anda harus memeriksa bagian tabung wiper.
Kebocoran air pada radiator mobil adalah masalah umum yang perlu segera diperhatikan karena dapat menyebabkan overheating dan kerusakan pada sistem pendingin. Berikut adalah beberapa ciri-ciri kebocoran air pada radiator mobil yang perlu diperhatikan:
Salah satu ciri yang paling jelas dari kebocoran radiator adalah penurunan level cairan pendingin (air radiator) di reservoir atau tangki ekspansi. Jika Anda sering menemukan bahwa perlu menambahkan cairan pendingin secara teratur tanpa adanya tanda-tanda kebocoran di luar, ini mungkin menunjukkan adanya kebocoran pada radiator atau sistem pendingin.
Jika Anda melihat genangan cairan hijau, merah, atau biru di bawah mobil setelah diparkir, ini menandakan tanda kebocoran pada sistem pendingin. Warna cairan dapat bervariasi tergantung pada jenis cairan pendingin yang digunakan.
Kebocoran pada radiator atau selang-selang pendingin mengakibatkan berkurangnya jumlah cairan pendingin yang mengalir ke mesin. Akibatnya mesin mobil mengalami overheating (panas berlebihan). Jika meter suhu menunjukkan kenaikan suhu tidak normal atau tanda-tanda panas berlebihan seperti asap putih dari kap mesin, segera periksa sistem pendingin kebocoran.
Jika Anda mencium bau manis yang tidak biasa di sekitar mesin atau kap mesin, ini dapat menunjukkan kebocoran cairan pendingin yang menguap akibat panas mesin.
Kebocoran air radiator dapat menyebabkan penumpukan kerak atau noda putih atau hijau di sekitar bagian radiator atau selang-selang. Hal ini disebabkan oleh endapan mineral dari cairan pendingin yang bocor.
Jika sistem pendingin kehilangan tekanan secara berlebihan atau sistem selalu kekurangan tekanan, ini bisa menjadi indikasi adanya kebocoran.
Jika melihat air menetes di bawah mobil dan menduga itu adalah cairan pendingin atau air dari sistem pendingin mobil, berikut langkah-langkah yang dapat diambil:
Pastikan cairan yang menetes adalah cairan pendingin yang biasanya berwarna hijau, merah, atau biru, tergantung jenis cairan pendingin yang digunakan. Periksa juga lokasi di mana air menetes untuk mendapatkan petunjuk tentang sumber kebocoran.
Jangan periksa atau melakukan pekerjaan pada mesin jika mesin masih panas. Biarkan mesin dingin terlebih dahulu sebelum mencoba menemukan dan memperbaiki kebocoran.
Inspeksi bagian-bagian penting sistem pendingin, termasuk radiator, selang-selang, klip pengikat selang, dan pompa air, untuk mencari tanda-tanda kebocoran. Perhatikan apakah ada noda atau basah yang jelas di sekitar komponen-komponen ini.
Setelah menemukan sumber kebocoran, pertimbangkan untuk memperbaiki atau mengganti komponen yang bocor. Misalnya, jika terdapat retakan pada radiator, Anda mungkin perlu mengganti radiator secara keseluruhan. Selang-selang yang bocor juga perlu diganti.
Pastikan tutup radiator dan reservoir cairan pendingin dipasang dengan benar dan tidak rusak. Tutup yang rusak atau tidak pas dapat menyebabkan kebocoran.
Selain selang-selang, pastikan juga seal-seal di sekitar komponen sistem pendingin seperti pompa air dan thermostat dalam kondisi baik. Klem-klem yang longgar atau rusak juga bisa menjadi sumber kebocoran.
Setelah menemukan dan memperbaiki kebocoran, pastikan mengganti cairan pendingin yang hilang agar sistem pendingin tetap berfungsi dengan baik.
Setelah menyimak penjelasan di atas, saat ini kamu sudah memiliki gambaran penyebab air menetes dari bawah mobil dan cara mengatasinya. Pastikan untuk memperhatikan dan merawat mobil kesayangan kamu agar kondisinya prima.