SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO—Berkembangnya batik baik di pasaran domestik maupun global dinilai belum banyak memperhatikan standar kualitas produk.

Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL), Alpha Febela Priyatmono, mengatakan standar kualitas produk batik ini menjadi keresahan para pengusaha batik Kota Solo. Terutama, di tengah tantangan pasar global, maraknya batik-batik dari luar Solo yang dijual dengan harga murah, serta banyaknya pengusaha asing yang masuk menggeluti industri batik di dalam negeri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sekarang batik memang sudah booming. Tapi, ada satu sisi yang terlupakan, yakni sejauh mana batik yang ada di pasaran ini berkualitas. Jadi, perlu ada standarnya atau di-SNI-kan. Saat ini, di Laweyan ada dua yakni Batik Mahkota dan Batik Saud Effendi, yang sedang berproses bersama Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Batik Jogja merintis standarisasi kualitas produk batik,” papar Alpha, saat ditemui wartawan, di lokasi usahanya di Batik Mahkota, Jumat (7/10).

Alpha mengatakan, untuk mendapatkan pengakuan SNI, maka pengusaha batik harus melalui proses yang cukup memakan waktu. Karena, standarisasi tidak hanya membenahi standar produk batik, tetapi juga standarisasi manajemen. Sehingga, perlu ada pembenahan dari sisi manajerial, baik akuntansi keuangan hingga pemasarannya.

“Di tempat saya, sudah 10 kali pertemuan dengan Balitbang Batik, di mana proses pembenahan produksi sampai manajemen sedang kami lakukan. Yang paling sulit adalah pembenahan di sistem akuntansi keuangannya karena paling tidak mengikuti standar akuntansi keuangan perusahaan,” kata Alpha.

Terpisah, pemilik Batik Saud Effendi, Saud Effendi, juga menyampaikan upaya memberi label SNI pada batik juga tidak lepas dari masalah kualitas batik, terlebih setelah pasar digelontor banyak batik dengan harga murah.(JIBI/SOLOPOS/haw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya