SOLOPOS.COM - WISUDA--Mahasiswa Staimus mengikuti wisuda di Gedung Graha Wisata Niaga, Solo, Kamis (17/5/2012). (Eni Widiastuti/JIBI/SOLOPOS)


WISUDA--Mahasiswa Staimus mengikuti wisuda di Gedung Graha Wisata Niaga, Solo, Kamis (17/5/2012). (Eni Widiastuti/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Sekolah Tinggi Agama Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakarta (Staimus) mewisuda 117 mahasiswa pada Kamis (17/5/2012) ini. Acara tersebut digelar di Graha Wisata Niaga, Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pembantu Ketua I Staimus, Drs M Fakhrur Rozie MAg, dalam laporannya menyebutkan mahasiswa yang diwisuda terdiri atas 175 lulusan Prodi Pendidikan Agama Islam, satu lulusan Prodi Ahwal Al Syahsyiah dan satu lulusan Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Sementara Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakarta (Staimus), Drs Syamsuddin MSi saat memberikan sambutan pada Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana Strata 1 dan Orasi Ilmiah itu menguraikan ilmu Agama Islam yang diperoleh seseorang seharusnya diamalkan dan diterapkan secara terkait dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

Hal ini karena dalam Islam tidak mengenal dualisme pengetahuan, atau ilmu agama tidak dipahami terpisah dengan ilmu pengetahuan, tetapi ilmu agama justru mendorong kemajuan Iptek demi kemaslahatan hidup manusia. Selain berpesan kepada wisudawan agar mengamalkan ilmu agama, Syamsuddin juga berharap agar Agama Islam sebagai bidang studi, tetap digali, dipahami secara mendalam dan seluas-luasnya.

“Lulus menjadi sarjana, bukan berarti proses belajar berhenti, justru proses belajar yang sesungguhnya dimulai. Ijazah yang diperoleh hanyalah legalitas formal dan harus diikuti kompetensi keilmuan yang mumpuni,” terangnya.

Lebih lanjut Syamsuddin mengharapkan agar para wisudawan memiliki kepekaan terhadap masalah sosial yang ada di lingkungan masyarakat, solidaritas yang tinggi sebagai bekal perjalanan hidup.  “Menghadapi globalisasi, alumni dituntut percaya diri, tidak mudah putus asa, tekun, kreatif, memiliki etos kerja yang baik serta mengedepankan keseimbangan antara pikir dan zikir, doa dan ikhtiar dalam menciptakan lapangan kerja,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya