SOLOPOS.COM - Staf Ahli MPR, Dina Hidayana

Solopos.com, JAKARTA–Staf Ahli MPR RI, Dina Hidayana, menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi perusakan benteng kraton Kartasura, yang dilakukan warga setempat pada Kamis (21/4/2022).

Dina menganggap pentingnya melihat peristiwa tersebut sebagai otokritik bagi Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Daerah untuk lebih aktif memberikan edukasi budaya bagi warga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Benteng Kartasura yang merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari perjalanan NKRI, didirikan pada 1680 masa Amangkurat II, perlu dijaga kelestarian dan otentikasinya. Tragedi perusakan tersebut dianggap sebagai akibat minimnya wawasan masyarakat tentang pentingnya menjaga nilai-nilai dan bukti-bukti otentik sejarah.

Baca Juga: Juru Kunci: Batu Benteng Kartasura Didodosi Warga Sejak Dulu

“Jika kita lihat bagaimana, negara bangsa yang dianggap maju sangat menghargai jejak peristiwa masa lalu dengan melindungi benda-benda ataupun tempat-tempat bersejarah, berupa cagar budaya, patung monumental dan sebagainya yang terawat secara baik, termasuk ramainya museum-museum yang dikunjungi wisatawan mancanegara karena bukan saja berisi banyak koleksi bersejarah yang menarik untuk dilihat dan dipelajari juga sekaligus mempertegas kehebatan tokoh dan bangsa tersebut di masa silam,” ujar Dina yang saat ini sedang menyelesaikan Program Doktoral (S3) di Universitas Pertahanan RI dalam rilis yang diterima Solopos.com, Senin (25/4/2022).

Lebih lanjut, putri asli Sukoharjo ini juga mengingatkan bahwa bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki ketegasan secara prinsip, dengan berpegang teguh pada jati diri dan identitas bangsa yang bersumber dari sejarah masa lalunya. Tidak ada satupun bangsa atau negara di dunia yang mampu menafikan cerita lampau dalam merintis kemajuan diri dan bangsanya, sebagai koreksi dan proyeksi atas jejak masa depan yang ingin dibangun.

Seringkali, karena minimnya peran dan edukasi yang dilakukan Pemerintah terhadap pentingnya menjaga dan melindungi bukti sejarah sebagai aset strategis bangsa, maka masyarakat tidak merasakan kewajiban itu sebagai hal penting yang menjadi tanggung jawab moral bersama.

“Peristiwa tersebut perlu kita jadikan koreksi tentang pentingnya komunikasi, dalam menyebarluaskan pengetahuan kepada masyarakat luas tentang pentingnya menjaga tradisi dan budaya bangsa yang baik dan perlu dipertahankan agar dapat diwariskan pada generasi mendatang,” papar dia yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Bidang Komunikasi Publik DEPINAS SOKSI.

Baca Juga:Bata Benteng Keraton Kartasura Sering Dijebol Warga Buat Bikin Rumah

Lebih lanjut, politikus muda Golkar ini juga mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama mewujudkan kepedulian atas isu-isu bangsa yang tidak boleh lagi dianggap sepele, termasuk tragedi perusakan Benteng Kraton Kartasuro. Identitas bangsa yang terwujud dari perjalanan sejarah perlu bersama kita rawat dan lestarikan, untuk mewujudkan soliditas kebangsaan yang belakangan banyak tergerus sebagai dampak perubahan lingkungan strategis yang multikompleks dan multidimensi yang belum diantisipasi secara optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya