SOLOPOS.COM - Seorang pedagang memindahkan barang dagangan dari selter PKL Manahan Solo yang rusak, Kamis (20/7/2017). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kepastian Stadion Manahan Solo menjadi venue atau lokasi penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2021 membuat resah para pedagang kaki lima (PKL) di Selter Manahan. Beredar kabar, sebelum dan selama pelaksanaan agenda bertaraf internasional itu, seluruh kawasan Stadion Manahan harus steril dari pedagang.

Salah seorang pedagang Selter Manahan, Sri Agus, saat dijumpai Solopos.com,, Minggu (26/1/2020), menyebut hingga saat ini belum ada komunikasi langsung antara pemerintah dengan para PKL. Menurutnya, para pedagang justru mengetahui informasi itu dari pemberitaan di media massa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Agus Warsop, sapaan akrabnya, menyebut para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban PKL Gotong Royong memilih tidak reaktif menyikapi kepastian sterilisasi itu.

“Kami menunggu dulu saja prosesnya seperti apa, belum ada komunikasi juga sehingga kami belum tahu harus berbuat apa. Misalnya memang benar harus steril tentu harusnya juga ada solusi seperti pemindahan,” ujarnya.

Ia kemudian mempertanyakan kelanjutan rencana revitalisasi Selter Manahan yang bakal diubah layaknya Skywalk di Bandung. Menurutnya, apabila alasan sterilisasi dikarenakan kawasan Selter Manahan dianggap kumuh, seharusnya revitalisasi itu berjalan sebelum Piala Dunia digelar.

Warga Diminta Setop Penggalian Terowongan Peninggalan Belanda di Cokro Kembang Klaten

Ia menyebut berbagai pergelaran olahraga internasional di berbagai lokasi memang melarang PKL untuk masuk ke ring I stadion. Namun, pedagang tetap diperbolehkan berjualan di ring III stadion. Menurutnya, pergelaran internasional itu bakal menarik PKL dari berbagai daerah datang ke Kota Solo.

Ia menambahkan Piala Dunia U-20 seharusnya berdampak pada geliat ekonomi di Kota Solo khususnya pada PKL. Berdasarkan pengalamannya menjadi PKL di berbagai event internasional, Agus mengatakan pedagang ditempatkan di luar kawasan stadion dengan peraturan khusus seperti jam buka.

Menurutnya, kawasan luar stadion yakni di Jl. K.S. Tubun dan Jl. Menteri Supeno menjadi space yang memungkinkan untuk berjualan. Sementara itu, PKL Selter Manahan, Sri Purwani, mengaku sudah mendengar kabar Selter Manahan akan dikosongkan selama enam bulan saat Piala Dunia U-20 digelar.

Menurutnya, pengosongan selter harus memberi solusi berupa lokasi lain untuk berjualan bagi pedagang.

Tepergok Culik Anak dan Rampas Motor, Pria Sukoharjo Dihajar Massa di Solo

Kepala Bidang PKL Dinas Perdagangan Kota Solo, Didik Anggono, mengatakan hingga saat ini konsep penataan Selter Manahan menjadi skywalk masih terus berjalan. Namun, belum ada perintah apa pun kepada Dinas Perdangan terkait penataan Selter Manahan.

Ia memprediksi penataan selter baru dimulai pada 2021 seusai pergelaran piala dunia. Konsep penataan skywalk tetap sama, yakni pedagang berada di lantai atas sedangkan di bawah selter menjadi pedestrian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya