SOLOPOS.COM - Aktivitas di Kios Buku Indra 1 di Jl. Stadion Timur, Semarang Timur, atau belakang Stadion Diponegoro. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Stadion Diponegoro Semarang segera dibebaskan dari para pedagang buku yang akan direlokasi ke Pasar Bulu.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pedagang buku di kawasan Stadion Diponegoro, Jl. Ki Mangunsarkoro, Kota Semarang ditargetkan direlokasi ke Pasar Bulu, akhir Desember 2017. “Sebelumnya kami tawarkan pedagang buku di stadion untuk menempati Pasar Peterongan, tetapi mereka menolak,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto, Kamis (16/11/2017).

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Para pedagang selama ini menempati bagian belakang Stadion Diponegoro Semarang sehingga kawasan tersebut dikenal sebagai pusat penjualan berbagai jenis buku, mulai buku terbitan lama hingga baru. Fajar menjelaskan para pedagang buku yang berjumlah 60 orang saat ini masih bertahan di kawasan Stadion Diponegoro, namun kemudian ditawarkan Pasar Peterongan sebagai tempat relokasi.

“Tiga bulan lalu, [kepada] ketua paguyubannya sudah kami sampaikan untuk [pindah] ke Pasar Peterongan, tetapi menolak. Tetapi, ini ada beberapa pedagang yang siap menempati Pasar Bulu lantai ketiga,” katanya.

Menurut dia, alasan pedagang buku enggan direlokasi ke Pasar Peterongan karena lahan di pasar tradisional Semarang itu dinilai tidak cukup memadai, padahal kios untuk pedagang buku sudah disiapkan di pasar yang baru saja direvitalisasi. “Alasannya karena lahannya kurang. Padahal, di sana [Pasar Peterongan] sudah kami siapkan kios-kiosnya. Ya, sekarang kami tawarkan relokasi ke Pasar Bulu,” katanya.

Rencananya, Fajar menyebutkan sosialisasi relokasi ke lantai ketiga Pasar Bulu segera dilakukan dalam pekan depan, setelah sosialisasi sebelumnya mengenai rencana relokasi ke Pasar Peterongan. “Kami sudah dua kali sosialisasi. Beberapa pedagang ada yang menghendaki di Pasar Bulu. Ini besok kami sosialisasikan lagi kapan mereka mau menempati,” katanya.

Relokasi para pedagang buku di kawasan Stadion Diponegoro itu, diakuinya merupakan inisiatif Pemerintah Kota Semarang untuk memberikan kesempatan dan lahan bagi para pedagang yang selama ini menempati lahan milik Kodam IV/Diponegoro. Jika para pedagang tidak segera pindah dari kawasan Stadion Diponegoro, kata dia, dikhawatirkan mereka nantinya tidak memiliki lokasi untuk berdagang jika sewaktu-waktu pihak TNI selaku pemilik lahan mau membangun di lokasi itu.

“Ya, suatu saat tanah di sana pasti akan dibangun oleh Kodam. La mumpung sekarang masih ada tempat, kami berikan kesempatan merekan segera menempati Pasar Bulu,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya