SOLOPOS.COM - Seorang karyawan menuangkan minyak ke dalam jeriken saat melayani pelanggan migor curah di agen migor curah di sebelah timur Pasar Bunder Sragen, Rabu (29/6/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, JAKARTA–Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Kementerian Perdagangan mempercepat pelaksanaan program minyak goreng kemasan rakyat atau MinyaKita.

“Untuk mengakselerasi minyak goreng kemasan perlu diberikan insentif yang menarik bagi produsen, sehingga mereka dapat bergerak lebih cepat dan pengiriman juga menjadi lebih mudah karena dapat menggunakan jalur distribusi biasa seperti kapal kontainer, tidak harus menggunakan kapal curah,” katanya, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (2/7/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemerintah menjanjikan kompensasi bagi pengusaha yang terlibat dalam program minyak goreng kemasan rakyat atau MinyaKita yakni berupa kuota ekspor Crude Palm Oil (CPO).

Pada Juni 2022, pemerintah telah memberikan alokasi ekspor sebesar 3,41 juta ton melalui program transisi dan percepatan.

Ekspedisi Mudik 2024

Alokasi diberikan untuk memberikan kepastian kepada dunia usaha untuk melakukan ekspor, dan khusus untuk program transisi dapat dipergunakan selama beberapa bulan ke depan.

Baca Juga: Sosialisasi PeduliLindungi Minyak Goreng Diperpanjang hingga 3 Bulan

Hingga akhir Juni, total minyak goreng curah yang disalurkan sebagai bagian domestic market obligation atau DMO produsen minyak goreng telah mencapai lebih dari 270.000 ton.

Alokasi ekspor dari program DMO juga dapat dipergunakan selama enam bulan dan sebagian telah dikonversi menjadi hak ekspor.

Pemerintah juga akan melakukan langkah percepatan realisasi ekspor lantaran kapasitas tangki-tangki yang dalam waktu dekat akan kembali penuh.

Selain itu, hal tersebut dilakukan mengingat masih rendahnya harga TBS di sisi petani.

“Saya minta Kemendag untuk dapat meningkatkan pengali ekspor menjadi tujuh kali untuk ekspor sejak 1 Juli ini dengan tujuan utama untuk menaikkan harga TBS di petani secara signifikan,” tegas Luhut.

Baca Juga: Beli Minyak Goreng Curah di Solo Belum Gunakan Aplikasi PeduliLindungi

Pada sisi lain, salah satu langkah untuk meningkatkan harga Crude Palm Oil atau CPO pada semester II/2022 adalah dengan menaikkan B30 menjadi B35/B40 dan diterapkan secara fleksibel tergantung pasokan dan harga CPO.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Stabilisasi Harga Minyak Goreng, Luhut Minta Program MinyaKita Dipercepat

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya