SOLOPOS.COM - Saeni, pemilik warteg di Serang yang dirazia Satpol PP setempat. (Istimewa/@dwikaputra)

Kisah ibu warteg di Serang yang kena razia satpol PP banyak menarik simpati banyak pihak termasuk Presiden Jokowi.

Solopos.com, JAKARTA – Donasi sebesar ratusan juta Rupiah mengalir kepada Ibu Saeni, pemilik warteg di Serang yang dagangannya disita oleh Satpol PP lantaran berjualan pada siang hari di bulan puasa. Rupanya Presiden Jokowi juga turut menyumbang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Iya betul [menyumbang]. Tapi aku enggak tahu nominalnya berapa,” kata Jubir Presiden Johan Budi saat dikonfirmasi, Senin (13/6/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Tetapi Jokowi tidak menyalurkan sumbangannya ke rekening relawan yang menggalang dana. Jokowi mempercayakan sumbangannya itu lewat perantara dari Istana.

“Beliau menyumbangkannya lewat staf di Istana, diberikan ke Ibu Saeni,” imbuh Johan.

Sementara itu sumbangan yang digalang oleh relawan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan kitabisa.com mencapai Rp 265.534.758. Nominal sumbangan itu dipublikasikan langsung oleh pemrakarsa penggalangan dana, Dwika Putra, lewat akun twitternya.
“Tim kami bersama ACT dan kitabisa.com akan mendiskusikan langkah-langkah selanjutnya. Semua update mengenai data donasi (angka, jumlah transaksi, dll) dapat ditemui di kitabisa.com/bueni,” tulis Dwika, seperti dilansir detikcom, Minggu (12/6/2016).
Selain itu Mendagri Tjahjo Kumolo juga ikut memberikan sumbangan. Tjahjo juga menyalurkan sumbangan lewat staf pribadinya yang diberikan langsung ke Ibu Saeni.

“Saya pribadi sebagai Mendagri memberikan dana sebagai modal kerja kepada penjual makanan yang makanannya disita Satpol PP,” ucap Tjahjo dalam pesan singkat kepada detikcom, kemarin.

Nasib yang menimpa Saeni atau Eni diketahui pertama kali lewat tayangan salah satu stasiun televisi nasional, Kompas TV. Tampak dari tayangan video itu, Ibu Eni terlihat bingung dan ketakutan.

Petugas Satpol PP dalam tayangan itu terlihat mengamankan barang dagangan ibu Eni yang berupa makanan ke dalam plastik. Razia itu dilakukan lantaran warung itu kedapatan menjual makanan ketika siang hari di bulan Ramadan. Ini disebut menyalahi imbauan pemerintah daerah setempat yang melarang tempat makan buka di siang hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya