SOLOPOS.COM - Pemandangan api Gunung Lawu yang terlihat dari Alun-Alun Magetan, Selasa (25/8/2015) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Kasus narkoba di Soloraya mungkin sudah sering terdengar. Namun yang mengejutkan, muncul kabar adanya ladang ganja tersembungi di Gunung Lawu.

Solopos.com, KARANGANYAR — Kabar mengejutkan datang dari Gunung Lawu, yaitu adanya aktivitas penanaman ganja lereng gunung itu. Bahkan, kebakaran hutan Gunung Lawu beberapa waktu lalu disinyalir sengaja untuk menutupi tanaman terlarang itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Adalah anggota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV Jawa Tengah, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo alias Sara, yang mengaku mendapat laporan banyaknya penanaman ganja itu. Dia meminta pemangku kepentingan di Gunung Lawu menindaklanjuti informasi tersebut. Pernyataan itu disampaikan saat dia diwawancarai Solopos.com dalam Sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, Jumat (17/6/2016) petang.

Kegiatan dengan tema Ketahanan Nasional dari Bahaya Narkoba bagi Generasi Muda itu digelar di Hotel Andrawina, Palur. “Di mana-mana pasti ada [narkoba]. Mohon maaf, saya dapat informasi, justru di Gunung Lawu banyak yang menanam ganja,” kata dia.

Sayangnya, Sara tidak menyebut spesifik di sisi mana Gunung Lawu yang ditanami ganja dan dari mana informasi itu. “Iya [Gunung Lawu], silakan cari tahu sendiri. Saya dapat kabarnya dari masyarakat setempat. Reporter sini seharusnya lebih tahu dong,” sambung dia.

Kebakaran hutan yang terjadi di Gunung Lawu, menurut Sara, untuk menutupi keberadaan ladang-ladang ganja. “Kebenarannya seperti apa memang belum bisa dipastikan. Tapi informasi ini harus menjadi perhatian kita bersama untuk ditindaklanjuti,” ujar dia.

Sara mengaku sangat prihatin bila memang terdapat ladang-ladang ganja di Gunung Lawu. Alasannya, ganja adalah salah satu narkoba yang membahayakan generasi penerus bangsa. Dia mengatakan Indonesia telah menjadi pasar strategis bagi narkoba.

Letak Indonesia yang strategis, masih banyaknya kemiskinan, dan pengangguran, dinilai menjadi faktor penyebab Indonesia menjadi pasar narkoba. Sara menerangkan narkoba tidak lepas dari tindak kejahatan lainnya, seperti kejahatan seksual terhadap anak.

“Dikaitkan hot issue saat ini, kejahatan seksual terhadap anak, pelaku pasti tidak lepas dari pornografi, narkoba, dan miras. Untuk itu sosialisasi bahaya narkoba kepada generasi muda penting sekali. Jangan sampai mereka berkenalan dengan narkoba,” terang Sara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya