SOLOPOS.COM - Puluhan sukarelawan Komunitas SSC berpose bersama dengan gaya bebas di depan gerbang masuk Rumah Dinas Bupati Sragen belum lama ini. (Solopos.com-SSC)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 110 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tinggal di Sragen berinisiatif membentuk Komunitas Sragen Sadar Corona. Komunitas SSC yang dibentuk sejak Maret 2020 lalu itu mengemban misi sosial, yakni menyadarkan masyarakat tentang pentingnya 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan jaga jarak) dan mendata masyarakat yang terdampak pandemi.

Komunitas SSC itu lahir karena keprihatinan pemuda dan pemudi Sragen tentang adanya wabah Covid-19 tetapi masyarakat yang belum sadar dan perhatian untuk pencegahannya. Inisiasi para mahasiswa itu secara tidak langsung menjadi implementasi atas tema Bersatu dan Bangkit dari peringatan Hari Sumpah Pemuda 2020.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Koordinator Komunitas SSC, Diana Ayu Novitasari, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (28/10/2020), mengisahkan lahirnya Komunitas SSC ini sebagai respons atas keprihatinan warga Sragen yang belum sadar tentang pentingnya protokol kesehatan lewat 3M saat awal-awal Covid-19 muncul di Indonesia.

Idap Anxiety, Jeongyeon Twice Hiatus

Diana melihat aktivitas masyarakat normal-normal saja di pasar, alun-alun, dan seterusnya. Akhirnya, Diana dan sejumlah mahasiswa yang konsen di bidang sosial membuka pendaftaran sukarelawan dari kalangan mahasiswa Sragen. Awalnya, SSC beranggotakan 40 orang sukarelawan dan kini meningkat menjadi 110 orang sukarelawan.

“Kegiatan kami awal-awal sosialisasi dan survei. Dari hasil survei awal, banyak masyarakat yang belum paham tentang Covid-19. Sehingga kami mengedukasi masyarakat, dengan memasang poster-poster imbauan tentang taat protokol kesehatan di sejumlah lokasi strategis,” ujar Diana yang juga mahasiswa keperawatan Universitas Gajah Mada (UGM) itu.

Aksi mereka berikutnya dilakukan di lokasi yang berbeda, termasuk di Pasar Gemolong, Sragen, sembari membuka rekrutmen sukarelawan. Aksi terakhir dilakukan Mei lali. Kini, para sukarelawan lebih banyak melakukan kegiatan secara online karena terlalu berisiko ketika harus terjun ke masyarakat mengingat kasus Covid-19 di Sragen terus meningkat.

Kiat Dekorasi Rumah Nyaman untuk WFH

“Kami membuat semacam link yang bersama Kagem Sederek. Link itu digunakan untuk menata warga yang terdampak Covid-19 yang dilakukan sukarelawan dan sudah disebar ke warga supaya warga lebih aktif. Para sukarelawan itu menjadi pencatat dan pelapor bila ada kerabat dan tetangga yang terdampak Covid-19,” ujarnya.

Dikomunikasikan ke Diskominfo

Warga yang terdata kemudikan dikomunikasikan ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sragen supaya mendapatkan bantuan dari pemerintah. Diana mencatat awal-awal ada 70-an keluarga yang dapat bantuan dan belakangan tercatat sudah sebanyak 120-an keluarga yang menerima bantuan. “Kriteria khusus tidak ada. Gambarannya, nama, alamat, nomor ponsel, nama narahubung, dan pelapor. Kami yang menentukan dengan skala prioritas, misalnya kena PHK, omset usaha menurun, masuk keluarga miskin, dan seterusnya,” katanya.

Kini, SSC merencana kegiatan yang berorientasi jangka panjang dan berkelanjutan, termasuk menyusun strategi untuk keberlangsungan organisasi.

K-Netz Minta Irene Didepak dari Red Velvet

Sementara Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sragen Pratama Yudha Sakti menyampaikan pemuda ikut berperan aktif dalam memberikan wawasan kepada generasi milenial agar tetap mandiri, berwirausaha, dan berkreativitas di masa pandemi.

Yudha mengatakan KNPI hadir mengdatakan kegiatan edukasi pemuda dengan menggandeng pelaku bisnis untuk berwirausaha dan sebagai agen of change di masa pandemi, yakni sebagai pelopor protokol kesehatan.

“Kami terus menyadarkan masyarakat tentang 3M. Kami sadar pemuda memiliki kesadaran yang rendah terhadap lingkungan sekitar. Kami akan dekati mereka dengan memberi contoh dan memahamkan mereka bahwa kasus kematian pasien Covid-19 terus meningkat. Kami tekankan pemuda ikut berperan memutus mata rantai persebaran Covid-19,” ujarnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya