SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Selalu berusaha menjadi yang terbaik. Hal itulah yang menjadi cita-cita utama Sekolah Sepak Bola (SSB) Gerbin UTP Solo dalam mendidik 150-an anak didiknya. SSB ini bertekad mencetak pemain profesional di waktu mendatang.
Guna mencapai cita-cita itu, jajaran pelatih SSB Gerbin UTP yang dikoordinatori Agung Setyanto tak henti-hentinya mengandalkan kesabaran dalam mendidik anak asuh. Jajaran pelatih menyadari untuk mencetak pemain bintang dibutuhkan proses panjang. Meski tak semudah membalikkan dua telapak tangan, jajaran pelatih tetap optimistis dapat memenuhi target itu.
Baru-baru ini, KU-12 SSB Gerbin UTP meraih peringkat ketiga di turnamen sepak bola Zetle Mayer Cup di Karanganyar, Minggu (27/10/2013). Meski hanya meraih juara III, SSB ini cukup berbangga diri. Pasalnya, SSB Gerbin UTP selalu berkomitmen menjunjung tinggi prinsip sportivitas dan menghindari pencurian umur. Di tim KU-12, bertindak sebagai kapten, yakni Juan Syah Alam. Total tim yang mengikuti turnamen tersebut mencapai 30-an tim yang tersebar di Jawa.
“Kami meraih juara di Karanganyar dengan usaha kami sendiri. Semua pemain yang diturunkan adalah pemain binaan kami sendiri. Jadi, kami sangat bangga dengan hasil ini. Ke depan, kami yakin anak-anak akan jauh meraih prestasi yang lebih tinggi,” kata Sekretaris Umum (Sekum) SSB Gerbin UTP, Anwar Syaifudin, kepada Solopos.com, Rabu (30/10/2013).
Ke depan, SSB ini juga fokus menghadapi Liga Anak Mastrip Putaran nasionaldi Stadion Manahan, Senin-Selasa (4-5/11/2013). Kali ini, giliran KU-11 yang berkesempatan unjuk kebolehan.
“Anak-anak KU-11 terus berlatih keras di Lapangan Manang, Sukoharjo. Kami tak mematok target muluk-muluk. Yang penting bisa meraih tiket semifinal. Kami tak bisa mematok target tinggi karena pemain kunci kami, Febriansyah mengalami cedera,” katanya.
Ke depan, jajaran manajemen dan pelatih SSB UTP tetap memegang komitmen mengembangkan prestasi. Untuk itu, jajaran manajemen membuat program uji coba sekaligus mengikutsertakan anak-anak di ajang turnamen di Soloraya dan sekitarnya, baik resmi ataupun tak resmi. Dengan demikian, jajaran pelatih dapat mengetahui perkembangan anak secara individu. Hal itu termasuk pula mengukur kekuatan tim.
“Jam terbang akan memberikan pengalaman berlebih pada anak-anak. Ini sangat penting. Makanya, kami lakukan sesuai KU yang melekat pada si anak. Artinya, kami tak akan melakukan pencurian umur hanya untuk memburu prestasi. Hal yang terpenting bagi kami, yakni mencetak pemain bintang yang berkarakter baik,” katanya.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya