SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Pesawat penumpang Sriwijaya Air, pukul 17.15 WIB Selasan (20/12/2011), tergelincir di landas pacu Bandara Adisutjipto Jogja. Seluruh penumpang selamat sementara roda pesawat bagian depan patah.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi saat peristiwa itu terjadi, ada percikan api di badan pesawat. Dua unit kendaraan pemadam kebakaran bandara langsung melakukan pemadaman dengan menyemprotkan busa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pesawat mengalami bouncing (memantul) habis itu mengeluarkan api,” kata salah seorang saksi yang enggan disebutkan namanya. Setelah pintu darurat dibuka seluruh pemakai jasa penerbangan itu dapat turun dan dievakuasi.

Saksi lain juga mengatakan saat pesawat mendarat dari arah barat ke timur melaju dengan kecepatan tinggi dan tampak pesawat tergoncang. Ketika mendekati sisi timur tampak ada benda terlempar dari dalam pesawat.

Kemudian saat pesawat dalam posisi melaju mendekati 200 meter arah jalan menuju kampus Akademi Angkatan Udara (AAU), pesawat tampak berbelok ke arah kiri dan memasuki area rerumputan dan akhirnya berhenti dalam jarak dua meter dari landasan.

Yulia,52, salah satu penumpang asal Sampit Kalimantan Barat mengatakan pesawat yang ditumpanginya sebenarnya sempat dialihkan ke Solo karena cuaca buruk. Namun di Solo pesawat juga dilarang mendarat juga dengan alasan yang sama.

Pesawat akhirnya mendarat di Bandara Juanda Surabaya. Setelah mengisi bahan bakar kemudian pesawat kembali ke Jogja.

Yulia menuturkan saat mendarat terjadi hentakan keras. Dia juga tidak bisa menggunakan sabuk pengaman. “Sabuk pengaman tidak bisa digunakan,” kata Yulia.

Setelah hentakan keras kemudian pesawat meluncur ke arah kiri sebelum kemudian pesawat berhenti di luar runaway. “Saya terlempar dari kursi dan jatuh hingga kaki saya terkilir,” katanya sambil menahan sakit.

Saat hentakan keras terjadi situasi kabin langsung panik. Ratusan penumpang berteriak histeris. Dan setelah pesawat berhenti penumpang langsung berhamburan ke pintu darurat. “Semua berlari. Situasinya benar-benar panik,” kata Sri Purnamasari, penumpang yang lain.

Dua penumpang dilarikan ke RS Panti Rini setelah kejadian. Mereka adalah Candrawati, 70, Metro Lampung. Candrawati pergi ke Jogja untuk operasi katarak. “Ibu datang ke Jogja mau operasi. Tetapi malah ada kejadian itu,” kata Lina, kerabat Candrawati yang mendampingi.

Bandara Adisutjipto pun ditutup untuk proses evakuasi.  “Tergelincirnya sudah di ujung taxyway, tergelincir ke kiri runway sampai ke luar landasan di rumput,” jelas Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Bambang S Ervan, ketika dikonfirmasi detikcom, Selasa (20/12).

Pesawat Sriwijaya yang tergelincir berjenis B 737-300 dengan rute Jakarta-Jogja. Namun saat sampai di Jogja, cuaca buruk dan pesawat itu dialihkan pendaratannya ke Surabaya. Saat tiba di Surabaya, pesawat Sriwijaya itu terbang lagi ke Jogja.  “Sudah ada izin untuk mendarat,” ujar Bambang. Namun saat mendarat kondisi hujan deras.

(JIBI/Harian Jogja/aan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya