SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe)

PADANG – Kemenhub masih terus menelusuri penyebab pilot Sriwijaya Air yang salah mendaratkan pesawatnya di Bandara Tabing Padang, Sumatera Barat (Sumbar), padahal seharusnya pesawat itu mendarat di Bandara Internasional Minangkabau. Pasalnya Bandara Tabing sudah sejak lama ditutup untuk penerbangan komersial dan hanya dikhususkan untuk pesawat militer.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kita lagi selidiki penyebab pilot dan kopilot itu mendaratkan pesawatnya di Tabing,” kata Kepala Puskom Publik Kemenhub, Bambang S Ervan, saat dihubungi, Sabtu (13/10/2012). Pilot dan kopilot Sriwijaya Air itu diketahui merupakan warga negara asing. Bambang sendiri belum mendapat informasi asal negara kedua orang itu. Termasuk sudah berapa lama kedua orang itu bekerja di Sriwijaya Air.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun menurut Bambang, ada kejanggalan dalam peristiwa itu. Indonesia sudah mengumumkan jika Bandara Tabing Padang sudah tidak lagi dioperasikan untuk pesawat komersial. “Itu [Bandara Tabing] sudah di-close dan hanya untuk penerbangan militer. Sudah dikasih tahu semuanya,” jelas Bambang.

Namun Bambang enggan menduga-duga alasan kedua orang itu. Termasuk soal unsur kesengajaan. Saat ini Kemenhub tengah menyelidiki penyebab pasti pilot tersebut salah mendaratkan pesawat. Pihaknya juga akan meminta laporan dari pengawas lalu lintas udara (ATC) mengenai kejadian ini. “Kita lagi selidiki sekarang,” tutup Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya