SOLOPOS.COM - Pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ 0021 dari Medan menuju Padang, terlihat di landasan pacu Bandara Tabing Padang, Sumbar, Sabtu (13/10/2012). Pesawat ini sempat berputar-putar di atas Kota Padang selama 10 menit sampai melakukan pendaratan di Bandara Tabing yang kini dipergunakan oleh TNI AU, padahal seharusnya mendarat di Bandara Internasional Minangkabau. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ 0021 dari Medan menuju Padang, terlihat di landasan pacu Bandara Tabing Padang, Sumbar, Sabtu (13/10/2012). Pesawat ini sempat berputar-putar di atas Kota Padang selama 10 menit sampai melakukan pendaratan di Bandara Tabing yang kini dipergunakan oleh TNI AU, padahal seharusnya mendarat di Bandara Internasional Minangkabau. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

PADANG – Kementerian Perhubungan bertindak tegas dengan memberi sanksi grounded alias larangan terbang bagi pilot dan kopilot pesawat Sriwijaya Air yang nyasar ke Bandara Tabing Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sekitar pukul 17.00 WIB. Pesawat itu seharusnya mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, bandara pengganti Tabing.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pilot dan kopilotnya sudah kita grounded langsung,” kata Kepala Puskom Publik Kemenhub, Bambang S Ervan, saat dihubungi, Sabtu (13/10/2012). Menurut Bambang, pilot dan kopilot pesawat itu dipastikan tidak boleh lagi terbang di wilayah Indonesia. “Sampai penyelidikan lebih lanjut,” tegasnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Bambang sendiri belum tahu asal pilot dan kopilot pesawat itu yang diketahui merupakan warga negara asing. Pihaknya saat ini sudah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan. “Belum tahu asalnya dari mana,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah pesawat milik maskapai Sriwijaya Air salah mendarat di Bandara Tabing Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (13/10/2012) sekitar pukul 17.00 WIB. Pesawat yang terbang dari Medan menuju Padang itu semestinya mendarat di Bandara International Minangkabau (BIM).

General Manejer Angkasa Pura II, Agus Kemal ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan bahwa pesawat tersebut salah mendarat. Kesalahan tersebut, menurut dia, diduga karena pilot tidak mengenal wilayah. “Ya, memang benar salah mendarat. Pesawat mendarat dari arah selatan. Tidak ada kesalahan navigasi maupun peralatan di Bandara Minangkabau. Seluruh peralatan berfungsi normal, komunikasi juga normal,” ujarnya.

Pilot membawa pesawat dari arah selatan Kota Padang untuk mendarat ke Bandara Minangkabau namun salah menyangka Bandara Tabing sebagai Bandara Minangkabau di mana seharusnya pesawat itu didaratkan. “Kesalahan itu terjadi diduga karena pilot dan kopilotnya tidak mengenal wilayah. Mereka berdua orang asing. Lagi pula, kalau kita terbang dari arah selatan, yang terlihat lebih dulu kan runway Bandara Tabing,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya