SOLOPOS.COM - SRIKANDI BIKE TO WORK--Robongan <i>Srikandi Bike To Work</i><i> memasuki Kota Solo melewati perlintasan KA Palang Joglo, Sabtu (21/4/2012) malam. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)</i>

TIBA DI SOLO -- Rombongan Srikandi Bike To Work memasuki Kota Solo melewati perlintasan KA Joglo, Solo, Sabtu (21/4/2012) malam. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

SOLO – 21 pesepeda perempuan yang tergabung dalam tim 21 Srikandi Bike To Work menyelesaikan etape pertama di Solo, Sabtu (21/4/2012) malam. Program tahunan Bike to Work untuk mengkampanyekan penggunaan sepeda dan menyebarkan semangat perempuan tahun ini akan menempuh jarak sekitar 600 km, dimulai dari Jepara dan berakhir di Bandung.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pada etape pertama, tim 21 Srikandi menempuh jarak sekitar 140 km, berangkat dari Jepara pukul 07.30 WIB dan sampai di Solo sekitar pukul 20.00 WIB. Setelah selesai etape pertama di Solo, rombongan akan melanjutkan etape selanjutnya menuju Prambanan, Minggu (22/4/2012) pagi.

Salah anggota tim 21 Srikandi dari Jakarta, Diah Kusumo Dewi, 32, menjelaskan rute etape pertama ini merupakan rute terberat dengan jarak paling jauh dan medan yang sulit. “Tadi kami kesulitan ketika menghadapi tanjakan sekitar 10 km di daerah Sragen,” jelasnya ketika ditemui wartawan sesaat setelah sampai di Gedung Wanita Manahan. Lebih lanjut Diah menjelaskan sebelumnya tim telah diberitahu tentang medan yang akan ditempuh. “Kami sudah tahu, makanya tadi pelan-pelan, jadinya agak lama,” jelas perempuan asli Solo ini.

Ia menambahkan sebelumnya tim sudah dilatih sekitar 6 minggu dengan rata-rata jarak tempuh latihan sekitar 100 km. Anggota tim 21 Srikandi ini merupakan 21 perempuan yang lolos seleksi dari pendaftar se-Indonesia, dengan usia antara 25-45 tahun. Anggota tim paling tua, Sarah Walangitang, 45, menjelaskan di tengah perjalanan sekitar kilometer ke 95 dirinya terpaksa dievakuasi karena kondisi sepeda dan fisiknya yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan. “Tadi kendalanya di sepeda, kebetulan sepedanya baru, jadi belum sempat adaptasi,” jelasnya.

Meski demikian, perempuan yang akrab dipanggil simbok ini akan terus melanjutkan sampai perjalanan selesai pada Jumat (27/4) di Bandung. “Ini sudah komitmen, lagipula hidup saya sudah tidak bisa dipisahkan dari sepeda, prinsip saya sudah bike to everywhere,” paparnya.

Ketua Umum Bike to Work Indonesia, Toto Suwito, menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk memasyarakatkan penggunaan sepeda, dan juga agar 21 Srikandi dapat menginspirasi untuk Indonesia yang setara. “Sepeda itu bukan cuma untuk laki-laki, dengan ini membuktikan perempuan pun mampu,” jelasnya. Toto menambahkan, tahun lalu Srikandi Bike to Work telah menempuh perjalanan Jakarta – Jepara dengan melibatkan 10 pesepeda perempuan. Untuk tahun ini ini, rute yang akan ditempuh adalah Jepara – Solo – Jogja – Gombong – Majenang – Tasikmalaya – Bandung. Sedangkan untuk tahun depan direncanakan Srikandi bike to work akan menuju Aceh. “Kami sengaja memilih tempat yang memiliki pahlawan perempuan, tahun ini finish di Bandung dan kita akan bertemu keluarga pahlawan Dewi Sartika,” paparnya.

Lebih lanjut, Toto menjelaskan jumlah perempuan yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi di Indonesia masih sangat sedikit. “Semoga dengan kegiatan seperti ini perempuan lainnya akan terinspirasi dan ikut menggunakan sepeda,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya