SOLOPOS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam The Lauch of The World Bank Indonesia Economic Prospects Report di Jakarta, Kamis (15/12/2022). (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah/aa).

Solopos.com, JAKARTA–Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan realisasi pembiayaan utang telah turun 24,3% per 14 Desember 2022 dibanding periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), yakni dari Rp713,8 triliun menjadi Rp540,3 triliun. Menurutnya, perbaikan kesehatan APBN bisa ditunjukkan dari sisi pembiayaan utang, terutama dari penerbitan surat berharga negara (SBN) yang turun sangat drastis jelang akhir 2022.

Issuance SBN mengalami penurunan sangat drastis, dari tahun lalu Rp723,3 triliun, tahun ini kami mengeluarkan SUN Rp540,3 triliun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA edisi Desember 2022, Selasa (20/12/2022).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurutnya, capaian tersebut merupakan penurunan yang cukup baik. Hal itu, kata dia, konsisten dengan kondisi APBN yang sehat. Dampaknya, Sri Mulyani mengatakan rating agency memberikan penilaian APBN dalam posisi stable outlook pada level BBB.

Baca Juga Eksplorasi Panas Bumi WKP Gunung Lawu

Lebih terperinci, dia mengatakan realisasi pembiayaan utang meliputi penerbitan SBN neto sebesar Rp531,4 triliun atau turun 26,5% (yoy) dari Rp723,3 triliun. Adapun, penarikan pinjaman neto Rp8,9 triliun atau turun 192,5% (yoy) dari sebelumnya minus Rp9,6 triliun.

Sri Mulyani mengatakan kinerja pengelolaan pembiayaan utang dijaga dalam menghadapi kondisi pasar keuangan yang volatil dengan tren suku bunga meningkat dan nilai tukar rupiah yang fluktuatif. Beberapa langkah antisipatif pembiayaan utang yang telah diambil adalah penyesuaian target penerbitan utang tunai melalui lelang pada kuartal IV/2022 dengan mempertimbangkan kondisi kas pemerintah, serta penerbitan SBN domestik dalam rangka Surat Keputusan Bersama (SKB) Ill dengan Bank Indonesia (BI) dioptimalkan.

“Penerbitan SBN ritel juga dioptimalkan dalam rangka peluasan basis investor domestik dan fleksibilitas pinjaman program dimanfaatkan sebagai salah satu sumber pembiayaan dalam mengantisipasi volatilitas pasar keuangan,” jelasnya.

Baca Juga Plastik dan Minuman Manis Kena Cukai

Sri Mulyani mengatakan penerbitan SBN melalui lelang tahun 2022 telah selesai dilakukan pada minggu pertama Desember 2022. Selain itu, dia menegaskan tahun ini merupakan tahun terakhir dari kesepakatan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait berbagai beban alias burden sharing Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) melalui SKB I, II, dan III.

“Situasi krisis pandemi sudah berakhir sehingga independensi BI dan integritas kebijakan fiskal serta moneter harus dijaga,” tegasnya. Sri Mulyani mengungkapkan realisasi pembelian SBN oleh BI terdiri atas SKB I sebesar Rp49,107 triliun meliputi surat utang negara (SUN) Rp25,2 triliun dan surat berharga syariah negara (SBSN) Rp23,9 triliun, serta SKB Ill Rp95,42 triliun.

Oleh karena itu, dia mengatakan sisa target pembiayaan utang tunai akan dipenuhi melalui penerbitan SBN dalam rangka SKB Ill dengan BI dan penarikan pinjaman program.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Mantul! Sri Mulyani Sebut Pembiayaan Utang Turun 24,3 Persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya