SOLOPOS.COM - Pemain Sragen United, Ahmad Bahtiar, (kiri) mencoba merebut bola dari pemain Persis Muda Gotong Royong saat uji coba di Stadion Manahan Solo, Selasa (28/3/2017). (JIBI/Solopos/M. Ferri Setiawan)

Sragen United tak akan bermarkas di Sragen lagi.

Solopos.com, SRAGEN — Kebersamaan warga di Bumi Sukowati dengan Sragen United dipastikan hanya seumuran jagung. Tak lama lagi, publik Sragen bakal kehilangan klub sepak bola yang bermain di kasta kedua Liga Indonesia ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Skuat Sragen United sudah ancang-ancang meninggalkan Bumi Sukowati. Tidak adanya stadion yang bisa dijadikan markas dalam menjalani laga kandang (home) menjadi alasan utama bagi manajemen klub untuk angkat kaki dari Sragen.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ini adalah pilihan yang sulit. Keadaan yang memaksa kami untuk meninggalkan Sragen,” terang Komisaris Indika Wijaya kala ditemui Solopos.com di Stadion Taruna, Kamis (25/5/2017).

Indika menyayangkan belum adanya renovasi stadion sebagaimana yang dijanjikan Pemkab Sragen. Dia mengakui Stadion Taruna perlu direhab pada beberapa bagian. Selain pagar pembatas bagi penonton, Stadion Taruna belum dilengkapi akses khusus bagi pemain menuju ruang ganti.

“Kalau mau ke ruang ganti, pemain harus melewati bagian depan penonton. Meski sudah dijaga petugas, itu membahayakan bagi keselamatan pemain,” ucap Indika.

Sejak awal, Indika menginginkan supaya laga Sragen United kontra Persis Solo baik kandang maunpun tandang bisa digelar di Stadion Manahan atau Stadion Sriwedari. Sementara laga kandang Sragen United kontra tim lain di Grup 4 Liga 2 bisa digelar di Stadion Taruna. Namun, ada sejumlah pihak yang ngotot supaya laga kandang Sragen United kontra Persis Solo digelar di Stadion Taruna.

“Persis Solo itu sudah punya suporter fanatik dalam jumlah banyak. Itu sebabnya kami usul pertandingan digelar di Solo meski statusnya laga kandang. Setelah ada masalah kemarin, orang yang ngotot supaya laga kontra Persis Solo tidak bertanggung jawab. Justru kami yang harus mengeluarkan biaya Rp15 juta untuk memperbaiki kerusakan pagar stadion,” ujar Indika.

Sragen United merasa dirugikan karena tidak memiliki stadion untuk menggelar laga kandang. Lantaran tak punya stadion sendiri, skuat Sragen United terpaksa menjamu kesebelasan Persiba Bantul di Stadion Ketonggo Ngawi. Dalam laga itu, Sragen United hanya bermain imbang 0-0.

“Ini sama saja kami memainkan laga away, bukan home. Ini jelas merugikan kami. Untuk bertanding di Ngawi, kami sudah mengeluarkan biaya Rp50 juta. Rp35 juta sendiri untuk menyewa stadion. Pendapatan dari tiket penonton pun harus dibagi dua,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya