SOLOPOS.COM - Anak disabilitas menyambut rombongan Plt. Bupati Sragen Dedy Endriyatno saat peluncuran PKSAI Sragen di halaman Dinsos Sragen, Selasa (27/10/2020). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pelaksana Tugas (plt) Bupati Sragen Dedy Endriyatno di halaman Dinas Sosial (Dinsos) Sragen, Selasa (27/10/2020), meluncurkan Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Integratif atau PKSAI Sragen.

Layanan PKSAI itu dibuka untuk mengintervensi dini anak dalam situasi rentan, terutama di masa pandemi Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di masa pandemi rentan terjadi permasalahan pada anak sehingga dibutuhkan pelayanan yang terintegrasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD).

Bantuan Sosial Tunai Akan Diperpanjang Hingga Juni 2021, Ini Besarannya

Peluncuran atau launching layanan PKSAI Sragen itu dihadiri perwakilan dari Kementerian Sosial (Kemensos), perwakilan Unicef, Yayasan Setara Semarang, dan sejumlah pimpinan OPD terkait

Seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Satpol PP, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), Dinas Pengendalian Pendudukan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), Bappeda Litbang, dan lainnya.

Launching layanan PKSAI Sragen inti bertujuan untuk mengintegrasikan penanganan permasalahan sosial pada anak sejak dini, yakni pada anak-anak yang rentan mengalami kekerasan, anak jalanan, anak putus sekolah, anak disabilitas, dan permasalahan anak lainnya,” jelas Kepala Dinsos Sragen Joko Saryono saat ditemui wartawan di sela-sela peluncuran PKSAI Sragen, Selasa siang.

Libur Panjang, Pelaku Wisata di Klaten Jangan Kecolongan!

Dia menambahkan layanan PKSAI ini hadir untuk preventif dan memberi solusi atas permasalahan sosial anak dengan koordinasi lintas OPD. Misalnya, anak putus sekolah supaya bisa kembali ke sekolah maka dikoordinasikan dengan Disdikbud

Joko menyampaikan upaya Dinsos untuk menemukan anak yang hilang 11 tahun dengan orang tuanya beberapa waktu lalu itu menjadi salah satu layanan PKSAI Sragen.

Difasilitasi Dinsos Sragen

Dia mengatakan anak yang sudah kembali kepada orang tuanya itu tetap dibimbing dan dibina supaya bisa diterima keluarga dan lingkungan sekitar. Selain itu, hak-hak anak seperti hak sipil anak, kata dia, juga dipenuhi dan difasilitasi Dinsos Sragen.

“Untuk petugasnya nanti dari pekerja sosial, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan, pendampingi disabilitas, dan tim gerak cepat. Pelayanannya juga ada psikolog, ada ruang bermain, ada pusat data, dan seterusnya,” ujar Joko.

Perwakilan Unicef di Jakarta, Astrid Dionisio, menyampaikan respons terhadap pelayanan PKSAI Sragen secara langsung lewat aplikasi Zoom. Astrid menekankan fokus layanan di masa pandemi dilakukan dengan memastikan anak-anak yang rentan dan keluarga yang rentan untuk mudah mengakses PKSAI Sragen.

Hari Sumpah Pemuda, Bendera Merah Putih Raksasa Berkibar di Tugu Kartasura

Dia menjelaskan di masa pandemi barangkali kesehatan melemah, sistem pendidikan terganggu, sehingga memungkinkan terjadi kekerasan terhadap anak.

“Kondisi ini membutuhkan dukungan sistem yang komprehensif dari semua stakeholders untuk bisa bekerja sama dengan baik. Kami berharap PKSAI Sragen menjadi inspirasi bagi daerah lainnya dan berkelanjutan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya