SOLOPOS.COM - Seorang sukarelawan SAR berkomunikasi dengan warga yang rumahnya terendam air di wilayah Ngampunan, Desa Kebonromo, Ngrampal, Sragen, Selasa (18/1/2022) malam. (Istimewa/BPBD Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Seratusan rumah di Sragen tergenang air setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur dalam waktu cukup lamam pada Selasa (18/1/2022) sore. Selain itu genting dan atap sejumlah rumah warga di wilayah Kecamatan Karangmalang, Sragen, rusak diterpa angin kencang. Ada pula sejumlah pohon tumbang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Agus Cahyono, menyampaikan hujan deras disertai angin kencang terjadi pada pukul 15.48 WIB. Beberapa menit kemudian, BPBD menerima sejumlah laporan mengenai dampak yang timbul akibat hujan deras dan angin kencang tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) untuk penanganan mulai pukul 16.03 WIB dan terkondisikan hingga Rabu [19/1/2022] pukul 00.45 WIB. Awalnya laporan yang masuk ada lima pohon tumbang di wilayah Karangmalang. Kemudian ada laporan seratusan rumah kebanjiran akibat luapan air sungai terdekat dengan ketinggian air 10-60 cm,” ujar Agus saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Baca Juga: Kantor Kesbangpol Kebanjiran, Pagar DPRD Sragen 50 Meter Ambruk

Agus menyebut pohon tumbang itu terjadi di Dukuh Pantuk RT 014, Desa Saradan; Dukuh Sarirejo dan Dukuh Kedungmiri di Desa Plosokerep, Kecamatan Karangmalang. Angin kencang itu mengakibatkan genting dan 13 lembar asbes rumah warga rusak.

Tak cuma itu, hujan deras juga mengakibatkan talut jembatan penghubung antardukuh di Dukuh Ngampunan, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal sepanjang 20 meter dan ketinggian 3 meter longsor. Air juga menggenangi jalan-jalan dukuh di lingkungan RT 018-023 di Dukuh Ngampunan.

“Ada 15 rumah di lima RT itui yang kebanjiran. Selain itu ada tiga hektare sawah ikut terendam. Dua rumah di lingkungan RT 022 Ngampunan di antaranya kebanjiran dengan ketinggian air sampai 40 cm. Rumah itu milik Suparmin, 63, yang dihuni lima orang dan rumah Sutardi Utomo, 64, yang dihuni lima orang,” kata Agus.

Baca Juga: Sirine Banjir Sungai Mungkung Sragen Bunyi, Petugas Gabungan Siaga

Wilayah Dukuh Bener, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, juga terdampak banjir, tepatnya di lingkungan RT 025 dan RT 026. Sedikitnya 140 rumah tergenang air dengan kedalaman 20-30 cm. Banjir juga menerjang jalan Desa Pilangsari, Ngrampal, dengan ketinggian air 30-60 cm, yakni di Dukuh Klenteng, Jetis, dan Ngrowo.

Karena Sampah

Agus mengungkapkan banjir di Pilangsari disebabkan banyaknya tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai di bawah jembatan penghubung Desa Pilangsari dan Desa Kebonromo.

“Di wilayah perkotaan, tepatnya Kelurahan Sragen Kulon juga terdampak banjir. Air menggenang jalan kampung di wilayah Kampung Mojo Kulon RT 002-003/RW 006 dan Kampung Mojo Kongsi RT 002/RW 005. Di wilayah Sragen Kulon ada empat rumah yang tergenang air, yakni rumah milik Antok, 70, dan Bilal Ardianysah, 35, di Kampung Mojo Mulyo RT 002/RW 008; serta rumah Al, 40, dan rumah Simin, 80, di Kampung Mojo Kulon RT 001/RW 008,” katanya.

Baca Juga: Mau Diresmikan Bupati Sragen, Jembatan Wisanggeni Terendam, Batal Deh

Dari sekian warga yang terdampak banjir, ada dua keluarga yang mengungsi, yakni keluarga Sunarto, 60, dengan tujuh anggota dan keluarga Tukiyati, 62, dengan dua anggota. Mereka warga Dukuh Ngrowo, RT 001, Desa Pilangsari.

“Volume air mulai surut pada pukul 23.45 WIB. Ada 70 personel yang terlibat dalam evakuasi banjir dan dampak angin kencang, yakni BPBD, PMI, PSC 119, TNI, Polri, Sukarelawan Garcep, SAR Himalawu, SAR PSHT Ranting Karangmalang, LPBNU, Pramuli, Sukarelawan ARH Center, Sukarelawan Ganefo, Muspika Ngrampal, dan warga setempat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya