SOLOPOS.COM - Tangkapan layar mengenai informasi gempa BMKG di timur laut Sragen, Jumat (4/1/2022). (Istimewa/Twitter @bmkgjogja)

Solopos.com, SRAGEN — Gempa bumi yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat, membuat publik kembali tersadar pentingnya mengetahui cara memitigasi bencana alam tersebut. Kabupaten Sragen menjadi salah satu wilayah yang memiliki risiko terhadap bencana gempa kategori tinggi dengan skor 22.

Ini mengacu pada makalah berjudul Tingkat Pengetahuan, Mobilisasi Sumber Daya dan Kesiapsiagaan Keluarga Terhadap Bencana Gempa Bumi di Desa Tangkil, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen yang disusun tim mahasiswa Pendidikan Geografi FISIP UMS tahun 2017. Penyusun mengutip data itu dari Buku berjudul Indeks Rawan Bencana Indonesia Tahun 2013 yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara indeks ancaman terhadap bencana di Kabupaten Sragen skornya 142 atau masuk kategori sedang. Salah satu wilayah di Kabupaten Sragen yang dinilai memiliki potensi ancaman gempa bumi adalah Desa Tangkil, Kecamatan Sragen.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa risiko terhadap bencana gempa bumi di Kabupaten Sragen memiliki potensi yang tinggi. Oleh karena itu, pendidikan dan pengetahuan masyarakat mengenai bencana sangat penting dalam mengurangi risiko bencana. Selain itu untuk  meminimalkan terjadinya kerugian serta jatuhnya korban akibat bencana khususnya bencana gempa bumi.

Baca Juga: Korban Gempa Cianjur bakal Dapat Ganti Rumah Tahan Gempa

Gempa bumi terbaru yang dirasakan di Sragen terjadi pada Jumat, 4 Februari 2022 pukul 11.02 WIB lalu. Menurut informasi yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Jogja, gempa berkekuatan Magnitudo (M) 2,8 di timur laut Sragen.

Pusat gempa berada pada jarak 32 kilometer (Km) dengan kedalaman 24 kilometer. Lokasi gempa bumi berada 7.20 Lintang Selatan (LS) dan 111.21 Bujur Timur (BT). Demikian laporan resmi BMKG melalui cuitan akun Twitter @bmkgjogja.

Salah satu warga yang berada di Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Jumat siang, Hafidz, 28 mengatakan tidak merasakan getaran gempa.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 2,8 Guncang Timur Laut Sragen

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Agus Cahyono, mengonfirmasi hal tersebut. “Jarak 32 kilometer timur laut Sragen itu jauh dari wilayah Sragen,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya