SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian Omicron. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Dokter Spesialis Patologi Klinik Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr Tonang Dwi Ardyanto, menyebutkan sebagian besar kasus Covid-19 yang muncul akhir-akhir ini merupakan dampak varian baru Omicron.

Bahkan, Tonang menyebut saat ini lebih dari 90% virus yang beredar adalah varian Omicron. Sisanya varian Delta, Alfa, dan yang lain. Protokol kesehatan tetap menjadi hal yang harus diperhatikan untuk mengantisipasi penularannya virus-virus tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Melonjaknya kasus karena ada varian baru, kemudian sudah berjarak sekitar enam bulan dari puncak Delta, sehingga kekebalan bagi yang pernah terinfeksi mulai menurun. Didukung juga kegiatan mobilitas dan kerumunan di akhir tahun. Semua berperan,” katanya kepada Solopos.com, Selasa (1/2/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Begini Aturan Karantina Pasien Omicron Sesuai SE Terbaru Wali Kota Solo

Menurutnya, virus corona varian Omicron bisa menyebar lebih cepat dari pada varian Delta, namun dengan tingkat keparahan tidak lebih berat daripada varian Delta. “Pada sebagian besar [gejalanya] ringan saja. Tetapi tetap ada risiko terjadi perburukan mendadak. Maka tetap harus hati-hati,” lanjutnya.

Mengenai langkah spesifik yang harus dilakukan untuk menghadapi varian virus tersebut, Tonang mengatakan tidak ada yang berbeda dibanding cara menghadapi varian lainnya.

Baca Juga: Waduh! Hasil Uji Sampel 3 Warga Solo Probable Omicron

Jangan Meremehkan

“Sebenarnya sama saja dengan ketika gelombang Delta. Tidak ada yang berubah. Omicron itu tetap Covid juga. Tidak perlu kita pusing soal penyebabnya varian mana. Semua tetap Covid, dengan sebagian besar ringan gejalanya tapi juga tetap ada risiko perburukan,” jelasnya.

Protokol kesehatan tetap harus menjadi hal yang harus dilakukan untuk menghadapi ancaman persebaran virus varian Omicron. Ia meminta masyarakat jangan meremehkan dan jangan terjebak dengan fakta bahwa gejala Omicron ringan sehingga tidak perlu khawatir. “Tetap saja semua adalah Covid. Dengan sebagian besar ringan, tidak berarti tidak mungkin menjadi berat bahkan meninggal,” lanjutnya.

Baca Juga: 9 Kasus Omicron Terdeteksi di Jateng, di Solo Ada?

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengajak semua masyarakat Solo untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dalam menghadapi potensi persebaran virus varian Omicron. Penambahan kasus Covid-19 yang masih terjadi menandakan Covid-19 masih perlu diwaspadai.

“Adanya penambahan kasus aktif dalam sepekan terakhir, yang mana kemarin kasus aktif sudah di angka 64 orang, itu yang menjadi perhatian kami, perlu langkah antisipasi kita bersama,” katanya, Senin (31/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya