SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Belum tuntas sejumlah kasus pembobolan toko di Gunungkidul beberapa waktu lalu, kini aparat kepolisian kembali disibukkan dengan dibobolnya sembilan monitor LCD, delapan CPU serta LCD proyektor milik SMP Negeri 1 Semanu, Dusun Semanu utara, Semanu, Gunungkidul pada Senin, (8/9) dini hari.

Kejadian itu pertama kali diketahui pada pukul 08.00 WIB. Saat itu, Anita Budi Hastuti, 31, warga Karangijo, Ponjong, yang juga merupakan guru komputer di sekolah tersebut hendak mengajar mata pelajaran Tehnik Informatika kepada para murid. Namun usai membuka pintu lab komputer, dia terperanjat kaget lantaran mendapati sembilan monitor LCD serta 8 CPU milik sekolah raib dari tempat semula. Alhasil, pelajaran Teknik Informatika pun gagal diajarkannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Waktu itu saat saya masuk ruang sekolah merasa ada yang janggal. Soalnya LCD proyektor yang tergantung di langit hilang. Terus saya cek sembilan monitor serta delapan CPU juga hilang. Beberapa kardus komputer juga sudah acak-acakan,” ungkapnya kepada Harian Jogja, Senin, ( 8/9).

Pecurian tersebut diduga dilakukan pada Senin dini hari sekitar pukul 01.00 WIB dengan memanfaatkan kelengahan para penjaga yang sedang tertidur lelap. Pasalnya, salah satu penjaga sekolah, Sumiyo, 40, pada Minggu siang sempat mendatangi lab untuk mengecek keberadaan komputer tersebut. “Waktu itu saya cek masih ada di lokasi,” ujarnya.  Akan tetapi, salah satu penjaga lainnya Bardi, 50, sempat melihat lampu samping lab tersebut mati usai dia menunaikan salat Shubuh. Diduga kuat kawanan maling tersebut sengaja merusak lampu itu untuk memudahkan mereka menggasak beberapa komputer sekolah.

Sementara itu, Kapolsek Semanu, AKP Irianto ketika dikonfirmasi Harian Jogja menduga bahwa pelaku merupakan komplotan yang sama saat berhasil menggasak beberapa sekolah di Playen beberapa waktu lalu. “Memang ada kemiripan modusnya sama sama mencongkel teralis besi. Akan tetapi kami masih melakukan penyeledikan,” bebernya. Akibat kejadian itu, pihak sekolah terpaksa merugi hingga Rp50 juta rupiah. (Harian Jogja/Kurniyanto)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya