SOLOPOS.COM - Suasana pengisian BBM di SPBU Klegen, dekat Pasar Burung Kota Madiun, Jumat (27/11/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

SPBU Madiun tidak mengisi BBM dengan petugas menekan terlebih dahulu tombol digit pada mesin dispenser.

Madiunpos.com, MADIUN – Petugas di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim) tidak menekan tombol digit pada mesin dispenser saat melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengalaman Madiunpos.com, Jumat (27/11/2015) pagi, petugas SPBU Jl. D. I. Panjaitan, Kecamatan Taman, Kota Madiun langsung menodongkan keran pengisian BBM ke tangki kendaraan bermotor tanpa terlebih dahulu menekan tombol digit pada mesin sesuai jumlah pembelian. Petugas tidak pula memberitahu atau menunjukkan layar indikator yang membuktikan BBM diisi mulai dari hitungan nol.

“Kami yang penting tepat, bahkan lebih tuh!” kata petugas SPBU Jl. D.I. Panjaitan, Hari, saat dimintai konfirmasi Madiunpos.com terkait pelayanan pengisian BBM tanpa menekan tombol digit pada mesin. Layar indikator di mesin menujukkan angka pembelian BBM sebanyak Rp8.124 padahal Madiunpos.com hanya memesan Rp8.000.

Disinggung mengenai pelayanan petugas di SPBU D. I. Panjaitan, menurut Hari, masyarakat tidak pernah komplain, termasuk saat proses pengisan BBM tanpa menekan tombol digit pada mesin. Dia menambahkan pengawas SPBU maupun UPT Kemetrologian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Jatim memperbolehkan petugas mengisi BBM tanpa menekan tombol digit pada mesin.

“Tidak ada komplain. Masyarakat biasa saja. Kami juga bisa mengisi BBM sesuai dengan jumlah pembelian. Bisa pas pokoknya. Selama ini petugas UPT Kemetrologian datang tiga bulan sekali juga tidak menyoal pengisian BBM tanpa menekan tombol digit pada mesin. Kalau ada kerusakan mesin, petugas UPT Kemetrologian baru meminta SPBU memperbaiki,” ujar Hari.

Khawatir Dicurangi
Senada dengan Hari, Pengawas SPBU Klegen, dekat Pasar Burung Kota Madiun, Andri Bimo, menjamin pengisian BBM bisa pas tanpa merugikan masyarakat meski petugas tanpa menekan tombol digit pada mesin. Menurut dia, pengisian BBM tanpa menekan tombol digit pada mesin untuk menghemat waktu pelayanan. Andri menyampaikan petugas hanya wajib menunjukan indikator pengisian BBM mulai dari angka nol.

“Kalau petugas memprogram [memencet tombol digit pada mesin] terlebih dahulu, bisa membuat pelayanan lama sehingga membuat antrean semakin panjang dan kurang efisien. Intinya kami sudah mewanti-wanti petugas untuk tetap jujur mengisi BBM sesuai jumlah pembelian meski pelayanan
secara fleksibel. Apabila pembeli ingin diprogram, tinggal minta petugas saja,” jelas Andri.

Sementara itu, warga Kabupaten Ponorogo, Fendy, 28, mengaku tidak nyaman petugas mengisi BBM tanpa memprogram terlebih dahulu mesin dispenser. Dia khawatir petugas melakukan kecurangan dengan melakukan pengisian BBM tidak sesuai dengan jumlah pembelian karena tidak terpantau secara
pasti di layat indikator pada mesin.

“Kalau mau dibilang optimal, seharusnya tanpa diminta petugas sudah memberi pelayanan sesuai prosedur tanpa diminta konsumen,” ujar Fendi yang dijumpai Madiunpos.com seusai mengisi BBM di SPBU Klegen, dekat Pasar Burung Kota Madiun.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya