SOLOPOS.COM - Suasana penutupan SPBU Jongke, Pajang, Laweyan, oleh Pemkot Solo, Rabu (24/1/2018). (Nicolaus Irawan/JIBI/Solopos)

SPBU Jongke, Pajang, Laweyan, Solo, beroperasi lagi setelah disegel.

Solopos.com, SOLO — Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jongke kembali beroperasi setelah disegel Pemkot Solo pada 24 Januari 2018 lalu. Pemkot memberi dispensasi khusus kepada SPBU tersebut untuk menghabiskan stok bahan bakar minyak (BBM).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Solo Yosca Herman Soedrajat mengatakan Pemkot memberi tenggat waktu dua bulan ke depan bagi pengelola SPBU Jongke untuk menghabiskan stok BBM kemudian berhenti beroperasi selamanya. SPBU yang berada di Jl. dr. Radjiman ini diketahui beroperasi kembali sejak pekan lalu.

Sebelumnya, Pemkot menghentikan operasional SPBU Jongke di lahan milik Pemkot dengan izin Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 17 itu pada 24 Januari lalu. “Kami minta untuk menghabiskan stok dulu yang masih ada sekitar 11 ton. Kita beri waktu dua bulan untuk menghabiskan dulu,” kata Herman sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Selasa (20/3/2018).

Ekspedisi Mudik 2024

Dispensasi operasional SPBU Jongke juga diberikan setelah Pemkot berkoordinasi dengan Pertamina. Dalam koordinasi itu, Pertamina memberikan rekomendasi agar SPBU itu dibuka kembali untuk menghabiskan stok BBM yang masih tersimpan di tangki pendam. Dikhawatirkan tangki meledak jika bahan bakar dibiarkan dalam kondisi suhu panas.

Baca juga:

“Jadi mereka kami minta habiskan stoknya dulu. Tapi kami minta mereka tidak menambah stok lagi,” katanya.

Pemkot Solo telah meminta Pertamina tidak mengirimkan stok BBM ke SPBU Jongke. Operasional SPBU murni hanya menghabiskan stok sehingga tidak ada penambahan lagi.

Sebagaimana diketahui, penghentian operasional SPBU Jongke dilakukan Pemkot karena meski masa kontrak lahan berakhir sejak Mei 2017 lalu, manajemen SPBU tetap nekat beroperasi. Alhasil, SPBU di lahan seluas 2.000 meter persegi itu ditutup paksa oleh Pemkot.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan Pemkot akan memanfaatkan lahan bekas SPBU Jongke untuk pengembangan Pasar Jongke. Lahan tersebut juga akan dimanfaatkan sebagai fasilitas umum seperti pasar atau sekolah.

Namun yang paling dekat adalah digunakan sebagai pasar darurat. “Jadi pasar darurat selama Pasar Jongke direvitalisasi,” katanya.

Wacana pembangunan kembali Pasar Jongke sudah muncul sejak 2013 lalu. Namun hingga kini Pemkot belum merealisasikannya dengan alasan keterbatasan anggaran dan belum adanya investor yang berminat menggarapnya.

Pasar di perbatasan Kota Solo dengan Kabupaten Sukoharjo itu diketahui selalu tergenang air saat hujan turun karena posisinya di pinggir Kali Jenes.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya