SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, ELCHE–</strong>Spanyol identik dengan permainan yang mengandalkan penguasaan bola sejak menjuarai Euro 2008. Namun, setelah satu dekade berlalu, tim berjuluk La Furia Roja ini mengusung identitas baru.</p><p>Adalah<a href="http://bola.solopos.com/read/20180904/498/937938/enrique-larang-pemain-spanyol-bawa-hp" title=" Enrique Larang Pemain Spanyol Bawa HP"><strong> Luis Enrique</strong></a> yang mengubah gaya Spanyol yang indentik dengan penguasaan bola selama 10 tahun terakhir. Pelatih baru tim <a href="http://bola.solopos.com/read/20180907/498/938638/inggris-vs-spanyol-kian-pede-dengan-skuat-muda" title=" Inggris Vs Spanyol: Kian Pede dengan Skuat Muda"><strong>Matador</strong> </a>tersebut membuat permainan Spanyol tidak begitu memedulikan <em>ball possession </em>dan cenderung dengan <em>direct football </em>(bola-bola panjang).</p><p>Gaya baru itu langsung dipertontonkan Enrique dalam debutnya sebagai <em>entrenador</em> La Furia Roja ketika bertamu ke markas Inggris, Stadion Wembley, London, Minggu (9/9/2018) dini hari WIB. Hasilnya, Spanyol merangkuh kemenangan 2-1 meski sempat tertinggal terlebih dahulu lewat gol Marcus Rashford. Dua gol Spanyol diborong Saul dan Rodrigo. La Furia Roja merupakan tim pertama yang mampu bangkit setelah tertinggal untuk menaklukkan Inggris di Wembley sejak 67 tahun lalu.</p><p>"Ini baru satu laga, namun ini signifikan. Kami melihat Spanyol yang baru, lebih langsung, seperti halnya saat Luis Enrique ditunjuk sebagai pelatih [menggantikan Julen Lopetegui yang mendandak dipecat sebelum Piala Dunia 2018]. Banyak hal-hal positif," tulis media Spanyol, <em>Marca</em>, dalam ulasannya, seperti dilansir <em>Reuters, </em>Minggu.</p><p>Spanyol bertekad tidak akan lagi hanya "berputar-putar" di lapangan membawa bola tanpa kejelasan seperti ketika mereka menorehkan 1.000 operan ketika takluk dari Rusia lewat adu penalti pada babak 16 besar Piala Dunia 2018 lalu. "Itu yang saya inginkan, mengurangi ruang dan menekan lebih banyak dan melawan tim dengan tiba bek itu sulit," jelas Enrique seusai timnya menaklukkan Inggris.</p><p>Namun, gaya baru Spanyol itu akan mendapat ujian yang lebih besar ketika menjamu Kroasia pada laga kedua mereka di Grup 4, Liga A, <a href="http://bola.solopos.com/read/20180903/498/937721/kini-eropa-mainkan-uefa-nation-league" title=" Kini Eropa Mainkan UEFA Nation League"><strong>Liga Nations</strong></a>, di Estadio Manuel Martinez Valero, Elche, Rabu (12/9/2018) pukul 01.45 WIB. Kroasia yang juga finalis Piala Dunia 2018 memiliki pemain-pemain yang berpotensi merusak gaya baru Spanyol. Salah satunya, Luka Modric.</p><p>Pemain berjuluk Penyihir dari Kroasia tersebut tidak hanya dikenal dengan operan-operan akurat. Dia juga memiliki kelebihan memutus aliran bola lawan. Modric bakal bertemu dengan rekan-rekan setimnya di Real Madrid yang berkostum Spanyol dalam bentrok di Elche nanti, seperti Sergio Ramos, Marso Asensio, dan Isco.</p><p>Tanpa Mario Mandzukic yang pensiun, Kroasia ditahan imbang 1-1 Portugal pada laga persahabatan, Jumat (7/9/2018) dini hari WIB. Itu merupakan laga persana tim berjuluk Vatreni ini sejak tumbang dari Prancis pada partai puncak Piala Dunia 2018, di Moskow, Rusia.</p>

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya