SOLOPOS.COM - BERLATIH -- Gerard Pique (kanan) menyundul bola saat latihan bersama Fernando Llorente (kiri) dan Cesc Fabregas menjelang pertarungan menghadapi Republik Irlandia. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

BERLATIH -- Gerard Pique (kanan) menyundul bola saat latihan bersama Fernando Llorente (kiri) dan Cesc Fabregas menjelang pertarungan menghadapi Republik Irlandia. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

GDYNIA — Pemain Barcelona yang membela Timnas Spanyol mungkin akan merasakan kejadian yang pernah mereka alami sebelumnya alias déjà vu saat timnya turun di laga kedua Grup C Euro 2012 melawan Republik Irlandia, Jumat (15/6/2012) dini hari WIB.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Kenangan pahit tersingkir dari semifinal Liga Champions saat Barca dibekuk Chelsea masih sangat membekas di ingatan Xavi Hernandez dkk. Dengan pola serangan bertubi-tubi, Barca harus menyerah di akhir laga. Sebaliknya, klub asal daratan Inggris, Chelsea yang mengandalkan permainan defensif dengan menumpuk hampir semua pemain di kotak pertahanan justru melangkah ke final meski peluang mereka mencetak gol sangat tipis.

Spanyol banyak dihuni pemain-pemain Barca yang identik dengan kreatifitas tinggi di lini tengah dan umpan bola-bola pendek ala tiki-taka. Sedangkan Chelsea dan Irlandia yang dihuni sebagian besar pemain dari daratan Inggris sama-sama diasuh pelatih asal Italia yang menonjolkan gaya pertahanan rapat.

Menjelang laga di PGE Arena Gdansk, Jumat, sudah muncul asumsi pelatih Trapattoni bakal menumpuk 10 pemain di barisan belakang. Tapi jangan remehkan potensi Spanyol dalam membongkar pertahanan musuh. Para pemain La Furia Roja, julukan Spanyol sepertinya sudah belajar banyak atas hasil buruk mereka di level klub maupun timnas. Penggawa Spanyol, Sergio Busquets mengaku sudah menemukan “kunci” membongkar pertahanan lawan tanpa perlu menanggalkan gaya aslinya.

“Kesabaran akan jadi kunci,” beber Busquets kepada latihan di sela-sela latihan timnya di Gniewino. “Kami akan coba mengontrol posisi bola dan bermain cepat. Supaya kami bisa mencetak skor lebih cepat untuk mengukuhkan posisi kami lalu kami akan bermain terbuka dengan serangan lebih tajam,” tegas pemain Barca itu.

Di tengah perdebatan apakah entrenador Spanyol, Vicente del Bosque akan memasang striker murni di lini depan Spanyol atau tidak, pelatih Irlandia, Giovanni Trapattoni justru berharap musuhnya bisa menurunkan striker Fernando Torres. Hal sama juga diungkap kapten Republik Irlandia, Robbie Keane.

“Dia pemain yang hebat dan juga pria yang hebat. Saya tidak yakin dia akan bermain tapi dia perlu, atau bermain dengan enam gelandang sebenarnya bukan masalah karena mereka punya kualitas di atas rata-rata,” ujar Keane.

“Kami tahu akan sangat sulit melawan tim terbaik di dunia tapi kami yakin bisa mencetak angka. Orang-orang menjagokan Spanyol menang di setiap laga, tapi di sepak bola apapun bisa terjadi,” terang Keane yang menjadi bagian dari Irlandia ketika dikalahkan Spanyol lewat adu penalti di Piala Dunia 2002.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya