SOLOPOS.COM - SUKSES -- Cesc Fabregas mengangkat trofi Piala Eropa setelah upacara penyerahan hadiah di final Euro 2012 di Kiev, Ukraina, Minggu (1/7/2012) malam waktu setempat atau Senin (2/7/2012) WIB. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

SUKSES -- Cesc Fabregas mengangkat trofi Piala Eropa setelah upacara penyerahan hadiah di final Euro 2012 di Kiev, Ukraina, Minggu (1/7/2012) malam waktu setempat atau Senin (2/7/2012) WIB. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

KIEV –Spanyol mencetak sejarah baru dengan menjadi juara Piala Eropa secara berturut-turut, plus dengan tambahan raihan gelar juara Piala Dunia di antaranya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Mereka membuktikan keampuhan julukan La Furia Roja alias Si Merah Yang Garang dengan menghajar Italia 4-0 di final Euro 2012, Minggu (1/7/2012) waktu Kiev, Ukraina, atau Senin (2/7/2012) WIB. Gol dari David Silva, Jordi Alba, Fernando Torres dan Juan
Mata melumpuhkan Italia yang terpaksa main dengan 10 orang setelah Thiago Motta yang baru dimasukkan sebagai pengganti di babak kedua mengalami cedera otot dan harus digotong keluar lapangan.

Pemain mungil David Silva mencetak gol pertama dengan tandukan kepala menyambut umpan tarik Cesc Fabregas di menit ke-14. Empat menit menjelang turun minum giliran Jordi Alba menambah keunggulan setelah menerobos pertahanan Italia menyambut operan jitu Xavi. Fernando Torres yang dulu di final Euro 2008 juga mencetak gol kemenangan kali ini juga menyumbangkan gol di menit ke-84. Setelah itu dirinya memberikan umpan yang diselesaikan dengan gol mantap oleh Mata yang baru saja masuk sebagai pengganti. Torres juga mencatat rekor sebagai pemain perama yang mencetak gol dalam dua final Euro.

Hasil 4-0 ini juga mencatat sejarah sebagai margin kemenangan terbanyak yang pernah dicapai di final Euro ataupun Piala Dunia.

“Rekan-rekan saya sudah mencetak sejarah sebelum ini dan kini saya juga melakukannya bersama mereka di turnamen Kejuaraan Eropa saya yang pertama,” ujar Alba. “Saya sulit sekali membayangkannya, namun rasanya makin lama makin luar biasa,” katanya. “Saya bilang pada teman dan keluarga kalau saya ingin mencetak gol malam ini dan nyatanya itulahyang terjadi,” kata pemain belakang itu.

Italia sebenarnya lebihbanyak menguasai bola di babak pertama. Namun kiper Spanyol Iker Casillas membuktikan ketangguhannya sebagai kiper yang tak pernah kemasukan bola di babak gugur sebuah turnamen 10 kali berturut-turut.

Spanyol yang berlaga tanpa striker khusus, terlihat sangat lincah di lini tengah. Di sisi lain, sang master lini tengah Italia Andrea Pirlo justru gagal menunjukkan keahliannya. Dua kali Italia nyaris membuat gol di babak kedua melalui pemain pengganti
Antonio Di Natale. Sayangnya Mario Balotelli yang digadang-gadang sebagai unggulan eksekutor, khususnya setelah mencetak dua gol di semifinal melawan Jerman, justru terlihat melempem di sepanjang pertandingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya