SOLOPOS.COM - Suasana warung soto gunting Pak Randi di tepi jalan raya Solo-Jogja Desa Klepu, Kecamatan Ceper, Kamis (6/10/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENSoto gunting Pak Randi menjadi salah satu menu soto yang terkenal di sepanjang jalan raya Solo-Jogja. Lokasinya berada di tepi jalan nasional tersebut tepatnya di Desa Klepu, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten.

Warung soto itu terlihat sederhana dengan bangunan tua. Warung berlantai cor semen dengan dinding bercat putih kusam serta menghitam karena jelaga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Meja ditata saling berhimpitan dengan tempat duduk berupa bangku panjang. Suasananya teduh oleh pohon waru di halaman. Sesekali semilir angin berembus di warung yang bersebelahan dengan area persawahan itu.

Suasana warung dimeriahkan dengan alunan musik organ tunggal di depan warung. Pengunjung bisa request hingga bernyanyi bareng di tempat tersebut.

Semangkuk hidangan soto disajikan dalam kondisi hangat. Cita rasa kuah soto sapi itu gurih dan menghangatkan.

Baca Juga: Nikmatnya Soto Legendaris Mbok Dele Klaten, Jujukan Para Artis-Seniman Kondang

Sajiannya seperti soto sapi pada umumnya terdiri dari nasi, irisan daging, tauge, seledri, serta bawang goreng yang disiram kuah.

Namun, ada keunikan dari warung soto tersebut yang membikin beda dengan warung soto lainnya. Pengunjung bisa menikmati hidangan aneka jeroan dan daging sapi sesuai selera.

Hidangan itu disajikan dalam piring yang ditata pada meja warung. Untuk mengambil serta memotong jeroan dan daging, disediakan garpu serta gunting pada setiap piring.

Oleh karena itu, warung tersebut dijuluki soto gunting. Selain sajian jeroan dan daging, ada pilihan lauk lainnya yakni tempe goreng.

Baca Juga: Mulai Dikepung Warung Soto sejak 2015, Klaten Bisa Menjelma Jadi Kota Soto

Salah satu pengelola warung soto Pak Randi, Sri Handayani, 38, menjelaskan warung soto itu sudah ada sejak lama. Dulu, warung itu dirintis oleh kakeknya kemudian dilanjutkan Randi.

Kini, warung soto tersebut dikelola oleh Sri Handayani bersama saudaranya. Soal pencetus soto gunting, Sri Handayani menjelaskan ide itu muncul dari adiknya.

“Kalau warung sotonya sudah lama. Dulu itu soto ayam kemudian berganti soto sapi dan ada ide soto gunting itu,” kata Sri Handayani saat ditemui Solopos.com, Kamis (6/10/2022).

Sri Handayani mengatakan banyak warga sekitar yang menjuluki warung soto itu dengan nama soto rakyat. Alasannya, hidangan soto di warung itu cocok dengan lidah banyak orang. Selain itu, harga menu di warung itu terjangkau.

Baca Juga: Keistimewaan Satai Pak Kamto Jatinom Klaten, Daging Empuk dan Bumbu Meresap

Untuk satu mangkuk soto kini dihargai Rp7.000 per mangkuk. Sementara, untuk sajian jeroan seharga Rp4.000 per iris.

Jenis jeroan yang disajikan mulai dari iso, babat, lima, kikil, dan lain-lain. Sementara, harga tempe goreng Rp1.000 per biji. Warung itu buka saban hari mulai pukul 04.00 WIB hingga 20.00 WIB.

Kini ada dua warung soto gunting Pak Randi. Lokasinya berjarak kurang dari 100 meter dari warung pertama dan sama-sama berada di tepi jalan raya Jogja-Solo.

Sri Handayani menjelaskan warung soto yang baru itu masih dikelola satu keluarga. Ketika pembeli di warung soto pertama penuh, pengunjung diarahkan menikmati soto gunting di warung satunya lagi.

Baca Juga: Ketjeh Resto Wangen Klaten, Sensasi Makan dengan Merendamkan Kaki di Dalam Air

Salah satu pengunjung, Adhitama, 20, mengatakan hidangan soto di warung tersebut nikmat. Apalagi ada sensani menggunting irisan jerohan sesuai selera.

“Yang jelas rasanya nikmat dan harganya terjangkau,” kata warga Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya