SOLOPOS.COM - Pemilik Warung Soto Budhe Djiman, Sri Arbiani dan Jiman, bersama anak yang diasuhnya sejak 2010, Tory Nugroho Bicaksana, 32, di warungnya, Rabu (17/8/2022). Tory menerima uluran tangan dari Sri dan Jiman sejak 2010. (Solopos.com/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Pasangan suami  istri pemilik Warung Soto Budhe Djiman, Jiman, dan Sri Arbaini, selalu menggratiskan makan dan minum bagi anak yatim, piatu, dan yatim-piatu sejak tahun 1991.

Kegiatan pemberian makan gratis itu dilakukan setiap kali ada anak yatim-piatu datang ke warungnya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sri Arbaini mengungkapkan biasanya anak yatim-piatu yang datang ke warungnya datang saat masih berusia belum mapan. Ia mengatakan yang ia lakukan hanya bisa memberi semangkuk soto.

“Saya tak bisa memberikan rumah singgah, tapi mereka kalau datang saya persilakan makan gratis, makan nasi sendiri, teh ambil sendiri. Kalau butuh apa, saya hanya bisa semampunya,” kata Sri Arbaini saat berbincang dengan Solopos.com di warungnya, Rabu (17/8/2022).

Baca juga: Santuni Yatim Piatu, Bupati Blora: Jangan Sampai Putus Sekolah

Sri Arbaini mengatakan untuk saat ini, hanya ada tiga anak yatim-piatu yang datang ke warungnya untuk makan gratis. Namun, ia mengatakan sudah puluhan anak yatim-piatu yang pernah makan gratis di warungnya.

Sri menjelaskan biasanya mereka akan berhenti datang ke warungnya untuk makan gratis ketika sudah mapan, menikah, atau pindah dari desa.

Pemberian semangkuk soto itu, kata Sri, tak hanya diberikan untuk anak yatim-piatu. Namun, kepada anak yang ia anggap sedang mengalami kesulitan.

“Ada yang pergi terus tidak ada kabar, ada yang balik tiba-tiba ngasih bingkisan, ngasih uang, tapi saya sama sekali enggak minta,” kata ibu dari lima anak tersebut.

“Pernah juga anak yang ikut pelatihan dekat sini, orang Lampung enggak ada uang, saya kasih gratis, tapi kadang dia bayar berapa saya terima. Tiba-tiba pas sudah ke Jepang, dia mengirimkan bingkisan kepada saya,” kata ibu dari lima anak tersebut.

Baca juga: LKSA Aisyiyah Bunda Umi Chaltsum Tulung Klaten Siap Tampung Yatim Piatu

Sementara itu, saat disinggung mengenai apa tidak rugi jika terus memberikan gratis, sang suami, Jiman, percaya rezeki adalah milik sang pemberi hidup.

Ia berprinsip jika ada anak yatim-piatu atau pun anak yang mengalami kesulitas makan gratis di warungnya. Maka, itu sebenarnya adalah rezeki mereka yang disalurkan lewat tangannya.

“Biasanya teman-teman anak saya, enggak khusus anak yatim atau kurang mampu, siapapun itu yang ke sini setelah warung tutup maka ambil makan sendiri, minum sendiri, gratis. Jadi pas mereka ke sini setelah warung tutup artinya saya tidak sedang berjualan kepada mereka,” kata dia.

Lebih lanjut, salah satu anak asuh Sri Arbiani dan Jiman, Tory Nugroho Bicaksana, 32, mengaku sudah ikut makan gratis di warung soto mereka sejak 2010 setelah sang ayah tiada.

Ia awalnya adalah teman dari putra kedua Sri dan Jiman. Namun, ia mengaku sering diberikan makan gratis oleh mereka. Ia pun sudah menganggap Sri dan Jiman sebagai orang tuanya.

Baca juga: Suasana Antik, Warung Soto Mbah Gito Birun Diminta Tak Diubah-Ubah

Tory mengatakan dirinya juga merekomendasikan kebaikan Sri dan Jiman kepada teman-temannya yang membutuhkan. Ia ingin kebaikan kedua orang tua asuhnya tersebut dirasakan teman-temannya yang membutuhkan

“Jadi rumah bapak dan ibu ini sudah seperti rumah saya. Saya bertumbuh di sini dan jadi bagian dari hidup saya. Dulu saya sempat jualan roti, nemplek di warung ibuk gratis, waktu dulu juga hampir kebutuhan hidupku dipenuhi ibu,” kata dia

“Kalau tidur bisa di rumah sendiri atau teman, tapi kalau lapar saya ke sini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya