SOLOPOS.COM - Wahyu Setiyawan atau Wahyu Glece. (Instagram @wahyuglece)

Solopos.com, WONOGIRI -- Karya lagu ciptaan Wahyu Setiyawan alias Wahyu Glece, 23, pemuda asal Kecamatan Eromoko, Wonogiri, berjudul Waduk Baran Ninggal Tatu dinyanyikan oleh penyanyi dangdut yang saat ini tengah naik daun, Happy Asmara.

Video klip lagu ciptaan Wahyu Glece itu kini telah diunggah di channel Youtube perusahaan rekaman Pelita Utama yang memiliki 2,1 juta subscriber.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Video yang diunggah sejak 25 Juli 2020 lalu itu, hingga Minggu (11/10/2020) siang, telah ditonton sebanyak 37.755 orang. Sementara itu video klip asli yang diunggah dalam channel Youtube Atta Movies sejak 3 Juni, telah ditonton sebanyak 9.448 orang.

BPCB Jateng Pastikan Situs Cagar Budaya Takkan Tergilas Tol Solo-Jogja

Ekspedisi Mudik 2024

Karya yang diciptakan Wahyu tidak lepas dari pengalamannya sebagai seorang pengamen di Solo. Namun, kini ia memilih tinggal di Wonogiri dengan pekerjaan yang seadanya.

"Saat ini saya jadi kuli bangunan. Sebelumnya petani. Apa pun pekerjaannya, saya syukuri dan terima," kata Wahyu Glece saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Julukan dari Orang Tua

Nama Glece, menurut dia, merupakan julukan yang diberikan oleh orang tuanya.

"Dulu saya itu orangnya susah diatur. Kemudian orang tua saya memanggil saya Glece. Jadi itu panggilan sejak kecil," kata Wahyu.

Waduk Baran Ninggal Tatu, Lagu Ciptaan Pemuda Wonogiri yang Bercerita Tentang Patah Hati

Wahyu menceritakan, lagu Waduk Baran Ninggal Tatu dibuat berdasarkan kisah nyata yang ia alami. Saat itu Wahyu mempunyai seorang kekasih yang tinggal di Pacitan, Jawa Timur. Karena kekasihnya tidak bisa menerima keadaan Wahyu, akhirnya kisah cintanya kandas.

Menurut Wahyu, keadaan saat itu membuat hatinya terluka. Maka dalam reff lagu Waduk Baran Ninggal Tatu itu terdapat lirik Matur suwun cah ayu gawe lara atiku.

Wahyu Glece yang saat itu tinggal di Solo bersama kedua orang tuanya harus pulang ke Eromoko. Ia ingin tinggal bersama neneknya di kampung halaman.

"Saat itu saya ingin mencari ketenangan. Menenangkan diri, cari suasana di kampung halaman. Saya balik ke Wonogiri ini 11 bulan yang lalu," ungkap dia.

Pengusaha Robby Sumampow Meninggal di Singapura, Jenazah Dibawa ke Solo

Pada saat itu, Wahyu Glece mulai menciptakan beberapa lagu yang mengisahkan dirinya. Lagu Waduk Baran Ninggal Tatu itu ia buat secara spontan. Pembuatannya hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit.

Dengan dibelinya lagu itu oleh Pelita Utama dan dinyanyikan oleh Happy Asmara, Wahyu merasa senang. Menurut Wahyu Glece, ia merupakan orang yang beruntung.

"Tujuan utama saya bukan materi atau uang yang diperoleh. Karya saya bisa dikenal dan dinikmati orang banyak saja saya sudah senang," ujar dia.

Ke depannya, Wahyu Glece berencana mengembangkan bakatnya itu melalui channel Youtube yang ia miliki.

Memanfaatkan Potensi Daerah

Glece mempunyai keinginan bisa mempunyai project dengan penyayi dan produser hebat dan terkenal lainnya.

Protes, Seniman dan Pekerja Seni Sragen Gelar Wayangan Virtual

Selain itu, lewat karya-karyanya ia akan mengangkat dan memanfaatkan potensi daerah yang ada di Wonogiri. Selanjutnya, Wahyu Glece akan menciptakan lagu dengan mengangkat potensi yang ada di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri.

Selain Waduk Baran Ninggal Janji, lagu ciptaan Wahyu Glece yang digarap oleh Pelita Utama adalah Eromoko Seksine Janji. Kini video itu juga telah diunggah di channel Pelita Utama. Lagu dinyanyikan oleh Safira Inema, seorang penyanyi dangdut reggae asal Tulungagung, Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya