SOLOPOS.COM - Tokoh masyarakat Solo, Sumartono Hadinoto, menyatakan pemimpin Solo harus bisa melayani masyarakat, bukan dilayani. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO—Tokoh masyarakat Kota Solo, Sumartono Hadinoto, memberikan pesan mendalam terkait kontestasti Pilkada Solo 2024, utamanya bagi para bakal Cawali-Cawawali.

“Harapan utama saya, kalau mau jadi pemimpin Solo, harus siap melayani. Kita butuh pelayannya Wong Solo. Karena namanya menjadi Wali Kota, Wawali dan pejabat yang lain itu tugasnya melayani masyarakat, bukan untuk dilayani,” ungkap dia, Kamis (18/4/2024).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pribadi yang mau melayani masyarakat dengan ikhlas menurut Sumartono merupakan aspek yang paling penting. Sebab walau ringan dikatakan, ketika menjalani hal itu tidak mudah. Ada ratusan ribu penduduk Solo yang membutuhkan pelayanan maksimal pemimpin.

“Itu menurut saya paling penting. Dan melayani itu tidak mudah. Melayani sak Solo, melayani 10 orang saja dan semua puas saja tidak gampang. Hal ini tentu harus menjadi salah satu pemikiran ketika berani mencalonkan jadi Wali Kota dan Wawali,” jelas dia.

Dengan tanggung jawab begitu besar, menurut Sumartono, Wali Kota Solo harus betul-betul punya kerendahan dan kebesaran hati. Niat menjadi pemimpin Solo harus tulus sebagai pelayan masyarakat. “Pasti tidak nyaman, banyak yang komplain,” urai dia.

Kriteria lain Wali Kota dan Wawali Solo 2024, Sumartono menjelaskan memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk memajukan kota dan menyejahterakan rakyat. Kemampuan itu jangan hanya berdasar perhitungan diri sendiri, melainkan kebutuhan rakyat Solo.

“Harus punya kemampuan. Saya selalu bilang, orang kalau mau gabung organisasi, walaupun sosial, itu selain ada niat, mampu. Lha mampu ini, semua orang merasa mampu. Tapi kita ingin mampunyai pemimpin yang betul-betul sesuai dengan kebutuhan kota,” kata dia.

Seorang pemimpin Solo, menurut Sumartono, juga harus sabar atau tidak gampang marah, rendah hati, dan berbesar hati. Dalam setiap aktivitasnya, pemimpin Solo harus mau dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya, untuk mengurusi masyarakat kota.

“Terakhir, kalau sampai tidak terpilih tidak perlu marah dan kecewa. Karena tidak harus jadi pejabat. Dan yang dipilih itu pasti atas kehendak Allah. Kalau tidak diizinkan Allah itu walau mau sehebat apapun ya durung karuan bisa diberikan kesempatan,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya