SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SURABAYA &ndash;</strong> Petugas kepolisian meminta rekaman CCTV Rumah Makan Bebek Alas Daun yang berada di Wonorejo Asri, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Minggu (13/5/2018) malam. Armuji sekalu pemilik rumah makan tersebut mengaku kaget.</p><p>Kepada Armuji, petugas memberi tahu rekaman CCTV tersebut untuk penyelidikan keluarga yang diduga pelaku <a href="http://viral.solopos.com/read/20180514/486/916012/awas-hoax-postingan-medsos-soal-bom-surabaya-">peledakan bom bunuh diri </a>&nbsp;di tiga geraja di Kota Surabaya.</p><p>Rumah makan milik Armuji kebetulan letaknya tidak jauh dengan rumah milik keluarga terduga <a href="http://news.solopos.com/read/20180513/496/916054/begini-keseharian-keluarga-pelaku-bom-surabaya-di-medsos">pelaku pengeboman </a>&nbsp;tiga gereja yang berada di Wonorejo Asri Blok K/22A, Surabaya.</p><p>Satu keluarga tersebut adalah pasangan suami istri yakni Dita Oepriarto dan Puji Kuswanti serta empat anaknya yang terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan. Empat anak Dita masih bersekolah, satu masih di jenjang SMA, satu SMP, dan dua jenjang SD.</p><p>"Saya kaget dan tidak mengira kalau punya tetangga pelaku pengeboman," kata Armuji yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Surabaya ini, seperti dikutip <em>Kantor Berita Antara</em>.</p><p>Armuji pun memberikan rekaman CCTV yang ada di rumah makannya untuk mempermudah proses penyelidikan petugas kepolisian setempat. Meski dirinya, tidak tiap hari ke rumah makannya, namun Armuji biasanya bertegur sapa dengan para tetangganya.</p><p>Ia tidak mengira Dita yang sebelumnya dikenal sebagai sosok santun dan ramah pada warga itu menjadi pelaku <a href="http://news.solopos.com/read/20180513/496/915965/korban-tewas-bom-surabaya-11-orang-ini-nama-nama-korban">pengeboman Surabaya</a>. Dilihat dari cara berpakaiannya biasa dan tidak ada yang mencurigakan kalau Dita merupakan pelaku pengeboman.</p><p>Bahkan Dita terlihat bersama kedua anak lelakinya sering berboncengan naik motor menuju ke musala untuk salat berjamah. Meski demikian, sosok Dita yang diketahui bekerja sebagai distributor obat herbal ini diketahui tidak banyak bicara dan bersosialisasi dengan warga semenjak dua tahun terakhir. Padahal tiga tahun yang lalu Dita pernah menjadi Ketua Sub RT 2/RW 3 Kelurahan Wonorejo.</p><p>Begitu juga dengan sosok istri Dita yang tidak terlihat mencurigakan. Selain tidak memakai cadar, istri Dita jarang keluar rumah. Hanya saja yang sering keluar rumah adalah anak-anaknya untuk bermain.</p><p>"Kata tetangga lainnya, sering ada tamu di rumah Dita. Namun tetangga tidak terlalu memperhatikannya," katanya.</p><p>Selama ini Dita tidak pernah membuat permasalahan serius dengan warga setempat. Hanya saja Dita sempat mendapat protes dari warga karena pernah membuang limbah hasil usahanya pembuatan minyak kemiri ke saluran air.</p><p>Oleh karena itu, warga setempat kaget ketika mengetahui tim Densus 88 menemukan 3 paket bom rakitan siap ledak di rumah Dita. Hasil penelusuran kepolisian, Dita diketahui adalah Ketua Sel Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya.</p><p>Dita diduga mengajak semua keluarganya melakukan aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya. Dita diduga meledakkan diri di Gereja Pantekosta Jalan Arjuno Surabaya menggunakan mobil miliknya.</p><p>Sedangkan Puji Kuswanti, istrinya dan dua anak perempuannya diduga meledakkan diri di Gereja GKI Jalan Diponegoro. Sementara dua anak Dita yang lain yang masih belum teridentifikasi diduga meledakkan diri menggunakanan motor di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Surabaya.</p>

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya