SOLOPOS.COM - Foto Bung karno mendampingi Ibu Fatmawati ketika baru saja melahirkan Megawati Soekarnoputri. Saat itu Dr. P. F. Dahier anggota KNIP sedang menjenguk, 1947. (Istimewa/Instagram @sejarah_bangsa)

Solopos.com, SOLO — Sosok ibu yang melahirkan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Fatmawati, dikenal karena jasanya menjahit bendera Merah Putih saat persiapan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Berikut ini Solopos.com rangkumkan kisah sosok ibu dari Megawati, Fatmawati, yang dilansir dari berbagai sumber. Fatmawati lahir pada 5 Februari 1923 di Bengkulu­­­. Melansir dari perpusnas.go.id, Selasa (2/8/2022), Fatmawati merupakan putri Hasan Din dan Chadijah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nama Fatmawati memiliki arti bunga teratai. Perempuan yang biasa dipanggil Ma sejak kecil ini memiliki pengalaman menarik semasa kecil.

Pada biografi Fatmawati diceritakan bahwa seorang peramal pernah membaca garis tangan ayah Fatmawati. Si peramal mengatakan suatu hari nanti Fatmawati akan menikah dengan pria yang menduduki jabatan paling tinggi di negeri ini.

Ayah Fatmawati, Hasan Din, tak lantas percaya begitu saja karena pada masa itu seorang pria dengan kedudukan paling tinggi berkewarganegaraan Belanda.

Baca Juga : Biografi Fatmawati: Murid Bung Karno yang Jadi Ibu Negara Pertama

Ibu dari megawati ini pernah mengenyam pendidikan di sekolah umum. Namun pada 1930 ia pindah ke sekolah berbahasa Belanda. Ayahnya kembali memindahkan Fatmawati ke sekolah lain, yakni Sekolah Muhammadiyah saat kelas tiga.

Bertemu Bung Karno

Di sisi lain, sang ayah terpaksa dikeluarkan dari tempat kerja di salah satu perusahaan Belanda di Bengkulu, yakni Borsumij karena tak mau meninggalkan aktivitasnya di Muhammadiyah.

Permasalahan ekonomi pernah menghampiri keluarga ibunda Megawati ini sehingga membuat Fatmawati berinisiatif berjualan kacang goreng di depan rumah. Akhirnya, ayah Fatmawati, Hasan Din memutuskan memboyong keluarganya pindah ke Palembang dan membuka usaha percetakan.

Fatmawati kali pertama bertemu Bung Karno di Bengkulu pada tahun 1938. Saat itu usianya 15 tahun. Ia merupakan salah satu murid Bung Karno.

Baca Juga : Ratna Sari Dewi Istri Keenam Presiden Soekarno, Masih jadi WNI Demi Ini

Menurut penelusuran Solopos.com melalui laman academia.edu, kisah cinta keduanya ini rumit. Perasaan Soekarno yang begitu mendalam kepada ibunda Megawati ini membuatnya rela melepaskan Inggit Garnasih.

ibu megawati
Soekarno dan Fatmawati (Wikipedia)

Inggit merupakan salah satu istri Presiden Soekarno yang tulus mendampingi Sang Proklamator menempuh perjalanan hidup selama 20 tahun.

Bung Karno menikahi Fatmawati pada tahun 1943. Namun, saat pernikahan itu Bung Karno mengutus seorang wakil, Sardjono. Alasannya jarak jauh antara Bengkulu dan Jakarta.

Setelah resmi menjadi istri Bung Karno, Fatmawati mendampingi Presiden pertama Indonesia dalam perjalanan merebut kemerdekaan. Ibu Negara itu tak hanya duduk manis saat Bung Karno mengumandangkan Proklamasi pada 17 Agustus 1945 dari Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta pukul 10.00 WIB.

Melahirkan Megawati

Ia mengayunkan jarum dan benang untuk menjahit Sang Saka Merah Putih dengan seluruh rasa cinta terhadap Tanah Air.

Baca Juga : Ini Daftar Istri Soekarno, Ada yang dari Jawa sampai Jepang

Fatmawati dan Soekarno dikaruniai lima orang anak, yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan juga Guruh Soekarnoputra.

Fatmawati melahirkan anak kedua yang diberi nama Megawati Soekarnoputri di Yogyakarta. Saat itu, Fatmawati mendampingi Bung Karno yang terpaksa hijrah ke Yogyakarta.

Megawati lahir pada 23 Januari 1946 tepat saat beduk azan magrib. Kelahiran Presiden ke-5 Indonesia ini ditandai dengan turunnya hujan yang sangat lebat disertai bunyi halilintas. Dilansir dari laman perpusnas.go.id, Kamis (18/8/2022), ibunda Megawati ini harus mandiri karena Bung Karno dan Bung Hatta harus diasingkan ke Pulau Bangka.

Kehidupan rumah tangganya bersama Bung Karno ternyata penuh lika-liku. Bung Karno beberapa kali menjatuhkan hati pada perempuan lain. Bahkan ibu dari Megawati ini sempat keluar dari Istana Negara karena hal tersebut.

Fatmawati tetap berprinsip tidak menyetujui poligami dan memilih berpisah dengan suaminya. Ibunda Megawati ini meminta Soekarno mengembalikannya lagi kepada orang tua dan menyelesaikan permasalahan secepatnya.

Baca Juga : Biografi Soekarno, Masa Kecil Sakit-sakitan hingga Menjadi Proklamator

Pada tahun 1980, Fatmawati berpulang karena serangan jantung saat perjalanan kembali ke Indonesia sesuai menunaikan ibadah umroh. Saat itu pesawat yang ditumpangi ibunda Megawati ini singgah di Kuala Lumpur Malaysia. Jenazahnya dimakamkan di Permakaman Karet Bivak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya