SOLOPOS.COM - Adik Presiden Jokowi, Idayati dan Ketua MK Anwar Usman (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi kakak ipar Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman.

Jika tidak ada aral melintang, Anwar Usman akan menikahi adik Jokowi, Idayati pada Mei 2022 mendatang. Lamaran terhadap Idayati, adik Presiden Jokowi dilakukan Anwar Usman pada 12 Maret 2022 lalu.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Melalui pesan pendeknya di Solo, Senin (21/3/2022), wanita yang akrab disapa Ida tersebut mengatakan untuk pernikahan akan diselenggarakan pada tanggal 26 Mei 2022 di Solo.

Terkait perkenalan awal dengan Anwar, ia mengatakan pertama kali dikenalkan oleh seorang kawan. “Bulan Oktober dikenalin teman,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Idayati mengaku senang atas lamaran Anwar. “Senang aja,” katanya.

Baca Juga: Ketua MK Anwar Usman akan Nikahi Adik Jokowi, Gibran Bilang Begini

Mengenai aktivitas sehari-hari, Ida yang saat ini berusia 55 tahun mengaku hanya menjalani kegiatan sebagai ibu rumah tangga biasa. “Sebagai ibu rumah tangga, dulu suami yang kerja,” katanya.

Sebelumnya, santer beredar kabar kepulangan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu salah satunya karena menerima lamaran dari Ketua MK ke salah satu adiknya.

Terkait hal itu, saat dikonfirmasi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak mendatangi acara lamaran tersebut.

“Masih isoman (isolasi mandiri karena Covid-19), wingi isih lemes banget (kemarin masih lemas),” katanya.

Baca Juga: Anwar Usman Jadi Ketua MK, Fadli Zon: Jangan Sampai Jadi Alat Penguasa!

Presiden Jokowi memiliki tiga adik perempuan, salah satunya Idayati. Idayati menjanda sejak suami pertamanya, Hari Mulyono, meninggal pada tahun 2018.

Hari meninggal di usia 58 tahun pada Senin (24/9/2018), pukul 10.40 WIB setelah sempat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

Menurut kakak tertua, Budi Priyanto, 63, Hari meninggal karena penyakit stroke yang dideritanya sejak beberapa waktu lalu.

Dikutip Solopos.com dari situs resmi MK, Anwar Usman lahir dan besar di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat. Ia merupakan anak dari pasangan Usman A. Rahim dan St. Ramlah.

Lulus dari SDN 03 Sila, Bima pada 1969, Anwar meninggalkan desa dan orang tua untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) selama 6 tahun hingga 1975.

Baca Juga: Tekanan untuk Ketua MK Makin Besar

Setelah lulus dari PGAN, Anwar merantau ke Jakarta dan menjadi guru honorer di SD Kalibaru.

Anwar melanjutkan pendidikan ke Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta pada 1984.

Selama menjadi mahasiswa, Anwar aktif dalam kegiatan teater di bawah asuhan sutradara ternama Ismail Soebarjo. Ia juga tercatat sebagai anggota Sanggar Aksara.

Anwar Usman disebut sempat terlibat adu akting dalam sebuah film yang dibintangi Nungki Kusumastuti, Frans Tumbuan dan Rini S. Bono besutan Ismail Soebardjo pada 1980.

“Saya hanya mendapat peran kecil, namun menjadi suatu kebanggaan bisa menjadi anak buah sutradara sehebat Bapak Ismail Soebarjo, apalagi film yang berjudul Perempuan dalam Pasungan menjadi Film Terbaik dan mendapat Piala Citra,” ujar Anwar.

Baca Juga: Kecewa Ketua MK, Busyro Muqoddas Cabut Permohonan Uji Materi Hak Angket DPR

Namun, kebanggaan itu justru mendapat sorotan dari ayahnya.



“Ketika film itu meledak, sampailah film itu ke Bima. Kebetulan di film itu ada adegan saya jalan berdua seorang wanita di Pasar Cikini, orang-orang di kampung saya, heboh semua. Padahal di film itu saya hanya sebagai penggembira saja,” tutur dia.

“Ketika Bapak saya tahu, saya dimarahi. Kata beliau, ‘Katanya ke Jakarta untuk kuliah, ini malah main film’,” sambung Anwar menirukan ucapan sang Ayah.

Anwar mulai menjadi hakim MK setelah dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 6 April 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya